Menteri Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) mengatakan, pemerintah menargetkan APK pendidikan tinggi di 2019 dapat mencapai 35%. Di mana APK pendidikan tinggi saat ini saat ini masih berada di angka 32,5%, jauh tertinggal dibandingkan negara maju seperti Korea Selatan yang sudah di angka 92%.
Nasir menyampaikan, kenaikan APK di Indonesia yang memiliki wilayah geografis sangat luas memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk itu diperlukan solusi untuk meningkatkan APK tersebut, salah satunya dengan menggenjot penerapan PJJ.
“Dalam hal membangun kualitas sumber daya manusia di Indonesia, dapat dilakukan pendidikan melalui jarak jauh. Seperti dilakukan oleh Universitas Terbuka (UT) yang dapat menjangkau banyak wilayah, baik di dalam, maupun di luar negeri melalui program belajar jarak jauhnya,” ujar Nasir saat memberikan sambutan dalam acara Dies Natalis UT ke-34, di gedung Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Tangerang Selatan, Selasa, 4 September 2018.
Menristekdikti menyampaikan, di era revolusi industri 4.0 ada pergeseran yang luar biasa, saat ini produk apapun dapat terintegerasi secara digital, fisik, dan human-nya. Hal ini dapat dimanfaatkan di bidang pendidikan jarak jauh.
"Saya membayangkan nantinya orang yang sedang berlayar di berbagai belahan dunia bisa kuliah dengan hanya membawa handphone", imbuhnya.
Baca: Kesiapan Guru Informatika Jadi Persoalan Utama
Dalam acara Dies Natalis UT ke-34 bertajuk "Merajut Nusa, Membangun Bangsa", Nasir memberikan apresiasi kepada UT, karena telah menjadi pelopor program perkuliahan jarak jauh.
"UT dapat menjadi salah satu pilihan untuk mendidik bangsa indonesia menjadi lebih baik. Harapan saya APK Pendidikan Tinggi Indonesia tahun 2019 bisa tumbuh mencapai 35%," kata mantan rektor terpilih Universitas Diponegoro ini.
Sementara itu, Rektor UT Ojat Darojat, dalam sambutannya menyampaikan bahwa UT diberi mandat sesuai SK Presiden Nomor 41 Tahun 1984, untuk memberikan layanan akses perguruan tinggi kepada seluruh lapisan masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan Program Nawacita ke-5, yakni meningkatkan kualitas hidup manusia di Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan, terutama di daerah pinggiran.
"Kepentingan UT adalah untuk membangun kualitas SDM, bukan hanya di perkotaan, tapi juga ke wilayah provinsi dari Sabang sampai Merauke. UT siap mendukung program Kemenristekdikti serta membantu perguruan tinggi lain agar memiliki kapasitas dalam pembelajaran jarak jauh", tambah Rektor UT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News