Saat ini, J-WEL berbasis di perguruan tinggi terkenal dunia, yakni Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat. Di Indonesia yayasan ini dikenal dengan Kelompok pK-12 yang berfokus pada pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga kelas 12 atau SMA.
“Melalui laboratorium ini kita dapat bertukar pikiran, membangun semangat, berbagi pengalaman praktik terbaik, dan berbagi hasil nyata. Kami akan membantu mendidik dan memberdayakan lebih banyak orang dengan cara yang lebih efisien,” kata Pendiri dan Ketua Umum Yayasan Wadah Titian Harapan, Anie Djojohadikusumo, melalui keterangan tertulis, Selasa, 31 Juli 2018.
Baca: Guru Wajib Beri Tugas Siswa yang Libur
Yayasan Wadah juga bermitra dengan perorangan maupun kelompok masyarakat miskin di seluruh dunia, terutama di Indonesia, Malaysia, India, dan Filipina. Yayasan Wadah membuka dan memberikan akses pendidikan dengan cara memberdayakan dan memfasilitasi siswa.
"Harapannya, para siswa dapat mencapai dan menerapkan berbagai solusi praktis dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka," kata Anie.
Laboratorium yang dibangun bersama ini nantinya akan mendapat arahan dari profesor MIT Angela Belcher dan Eric Klopfer. Bekerja sama pula dengan Catalyst Education Lab, sebuah lembaga nirlaba yang berbasis di Hong Kong; EnglishHelper, perusahaan teknologi pendidikan; Save the Children; dan Queensland University of Technology (QUT), Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News