Ilustrasi. Foto: Istimewa
Ilustrasi. Foto: Istimewa

Daerah Menilai PTM Butuh Kajian Lebih Lanjut dari Pakar

Antara • 27 Maret 2021 18:30
Jakarta:  Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Alwi Mujahit Hasibuan menilai rencana kegiatan Pembelajaran Tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022 masih perlu kajian lebih lanjut dari para pakar.
 
Langkah ini, kata Alwi, untuk menekan risiko penyebaran covid-19 jika pembelajaran tatap muka dilaksanakan nantinya. "Kalau kajian itu mengatakan boleh, ya enggak ada masalah. Kita serahkan itu kepada pakar-pakar kita. Masyarakat juga harus mau ikut, jangan maunya saja. Karena kalau dasarnya perasaan bukan fakta, bisa kacau kita," kata Alwi, Sabtu, 27 Maret 2021.
 
Apabila nantinya belajar tatap muka harus dilakukan, dia mengusulkan agar pakar-pakar pendidikan kembali dikumpulkan untuk membahas perkembangan lebih lanjut.
 
"Jadi, jangan karena kemauan masyarakat saja, karena enggak bisa kita jadikan pegangan. Sebab, masyarakat ini kan pakai perasaan, bukan pakai fakta. Bisa saja karena sudah bingung melihat anaknya di rumah, beranggapan lebih bagus kalau sekolah tatap muka," jelasnya.
 
Baca juga:  Bantul Siapkan 4 Jalur PPDB 2021, Kuota Zonasi Tetap Terbesar
 

Apabila pembelajaran tatap muka dilakukan di Sumut, kata dia, tentunya masih akan ada beberapa daerah yang belum bisa melaksanakannya, seperti Kota Medan yang masih zona merah.
 
Sebab, lanjut dia, pemetaan zonasi risiko memang harus menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam pelaksanaan sekolah tatap muka. Bagi daerah zona hijau sekali pun tetap harus dikaji lebih jauh.
 
"Jangankan anak kecil, orang dewasa saja belum tentu bisa kita atur menjalankan protokol kesehatan, apalagi anak-anak disuruh jaga jarak malah akan bertengkar atau lari-lari dengan teman-temannya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan