"Kenapa desa begitu strategis? Karena pada hakikatnya, kalau kita ingin melakukan percepatan pembangunan di Indonesia, itu kuncinya ya ada di desa," ujar Halim Iskandar saat memberikan orasi ilmiah dalam wisuda Universitas Yudharta Pasuruan, Jawa Timur, dikutip Senin, 8 November 2021.
Halim menjelaskan, desa sebagai satuan pemerintahan terkecil, berhadapan langsung dengan persoalan rakyat. Ia mengatakan, jika berbagai persoalan masyarakat di level desa, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun budaya tuntas, maka bisa dipastikan persoalan yang sama di level nasional akan terselesaikan.
"Sebagai contoh, Kabupaten Pasuruan tidak akan bisa maju jika desa-desa di Pasuruan stagnan. Begitu juga Provinsi Jawa Timur, tidak akan mengalami percepatan kemajuan pembangunan kalau desa-desa di Jawa Timur tidak melakukan percepatan di dalam pembangunan," jelasnya.
Halim menekankan, Kemendes PDTT memberikan arah yang jelas di dalam proses pembangunan desa, yaitu dengan konsep Sustainable Development Goals (SDGs) Global yang kemudian diturunkan ke level desa, menjadi SDGs Desa. Dalam proses mencapai tujuan SDGs Desa ini kemudian ditunjang data desa yang bersifat mikro.
Baca: Cegah Pelecehan Seksual, Kampus Diminta Bentuk Satgas Khusus
"Kenapa level desa? Karena pertama level desa itu lingkupnya kecil. Kedua, data yang ada pasti bersifat mikro. Ketika berbicara kemiskinan datanya mikro, orangnya ada, alamatnya di mana, kenapa miskin, masalah yang dihadapi apa sehingga jelas bagaimana cara mengatasinya," ujar Halim.
Ia melanjutkan, data mikro ini menjadi kunci sebagai basis tahapan dalam mencapai SDGs Desa. Dia mencontohkan, saat berbicara kesehatan, dengan data mikro akan terpetakan dengan jelas jenis penyakit warga, penyebabnya, hingga opsi penanggulanggannya.
Begitu juga ketika berbicara tentang kualitas pendidikan, baik yang merosot atau untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan begitu, kata dia, bisa melakukan pemetaan di level desa dengan data yang mikro.
"Ketika kita bicara data mikro, maka kita pasti akan bisa menangani secara detail. Karena dengan data mikro bisa kita lihat, bisa kita pegang, bisa kita rangkul," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, dalam SDGs Desa ditetapkan 18 tujuan dengan 222 indikator. Sebagai tujuan prioritas, SDGs Desa menetapkan desa tanpa kemiskinan. Ia menilai hilangnya kemiskinan di desa, maka kemiskinan di tingkat yang lebih luar akan hilang.
"Dengan hilangnya kemiskinan desa-desa di Provinsi Jawa Timur, maka hilanglah kemiskinan di Provinsi Jawa Timur. Dengan hilangnya kemiskinan desa-desa di seluruh Indonesia, sebesar 74.961 desa, maka hilanglah kemiskinan di Indonesia," ujar Halim.
Baca: Genap Berusia 60 Tahun, Rektor UNS Luncurkan 4 Buku
Saat ini, kata Halim, berbagai data mikro tersebut telah dikumpulkan Kemendes PDTT dalam Sistem Informasi Desa (SID). Data tersebut berupa satu nama satu alamat warga dan keluarga, data wilayah terkecil level RT, dan data pembangunan desa. Data desa tersebut dikumpulkan relawan desa, tersedia dan dimiliki oleh desa, serta digunakan oleh desa.
"SID ini kemudian mengintegrasikan informasi potensi dan masalah tiap-tiap desa yang diolah menjadi rekomendasi pembangunan bagi satu per satu desa. Upaya ini memadukan pengorganisasian langkah 74.961 desa, dengan tetap menjamin kelestarian 741 budaya lokal berikut lebih dari 500 ribu lembaga sosial desa yang masih aktif," urainya.
Per 5 November 2021, kata dia, SID telah mencatat ada 1.591.317 kader desa yang tergabung dalam Pokja Relawan Pendataan Desa. Telah terkumpul data desa sebanyak 45.246 desa (60 persen), data rukun tetangga sebanyak 494.391 RT, data keluarga sebanyak 31.698.043 keluarga (99 persen), dan data warga sebanyak 94.836.652 orang (80 persen).
"Dalam kesempatan ini pun saya mengajak kalangan kampus termasuk para wisudawan dan wisudawati untuk terlibat aktif dalam percepatan pembangunan desa, karena kita saat ini punya arah yang jelas, data yang jelas, dan rencana aksi yang jelas untuk percepatan pembangunan desa. Sudah saatnya kita bangga desa karena desa bisa," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News