"Banyak yang mengeluh murid itu jadi generasi rebahan karena ternyata para pendidik masih banyak menggunakan cara konvensional terhadap anak didik. Akhirnya hanya ceramah dan memberikan tugas-tugas. Model mengajarnya ceramah," kata Henry dalam webinar 'Mengawal Anggaran Subsidi Kuota Rp9 Triliun', Senin, 7 September 2020.
Dengan menerapkan model pembelajaran yang sama dengan sekolah saat luring, ternyata membuat murid jenuh. Kejenuhan ini terjadi akibat tidak adanya interaksi yang kuat antara guru dan murid.
"Itu jelas akan menciptakan kejenuhan kalau sampai satu hari penuh diceramahi lewat Zoom. Ini lah perlunya kreativitas di kalangan dosen dan guru karena penggunaan internet tidak hanya sekadar memindahkan ceramahnya ke teknologi," ujarnya.
Baca juga: Komisi X Minta Ada Satgas Pengawasan Subsidi Kuota
Maka dari itu, guru perlu lebih paham akan esensi PJJ. Guru harus kreatif meski darurat pendidikan masih berlangsung akibat pandemi virus korona (covid-19).
"Harus memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin, harus ada metode pendidikan baru yang cocok dengan pemanfaatan teknologi. Sehingga istilah Merdeka Belajar itu betul-betul terjadi," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News