Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta Pemda dan pihak sekolah untuk mengembalikan siswa tersebut ke rumah. Pembelajaran tatap muka bagi daerah dengan status zona merah dan oranye sangat mengancam kesehatan dan keselamatan warga pendidikan.
"Yang bisa jadi penekanan kami, Pemda mohon dipastikan betul bahwa pertemuan tatap muka di zona merah dan oranye di sekolah-sekolah mohon kembali belajar dari rumah," kata Tito dalam rapat koordinasi (rakor) bersama Kepala Daerah seluruh Indonesia tentang Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi covid-19, secara daring, Rabu, 2 September 2020.
Baca: 1.699 Sekolah Zona Merah dan Oranye Nekat Belajar Tatap Muka
Tito mengatakan, saat ini setidaknya ada 10 kabupaten yang masih melanggar SKB 4 menteri tersebut. Dengan begitu, terdapat 35 persen kabupaten yang tidak mengindahkan arahan SKB 4 Menteri.
"Lebih kurang 35 persen daerah yang melakukan pembelajaran tatap muka meskipun daerah tersebut zonanya oranye dan merah. Ini artinya risk (beresiko)," terangnya.
SKB 4 Menteri, kata dia, harusnya menjadi patokan Pemda dalam membuka sekolah. Namun ternyata banyak Pemda yang tak bisa mengerti maksud dari SKB 4 Menteri tersebut.
"Mohon untuk dapat menjadi pertimbangan betul dalam memberikan keputusan untuk proses tatap muka di daerah resiko yaitu merah dan oranye," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News