"Pertama aspek kepemimpinan, itu dari Kemendikbudristek yaitu Mas Nadiem, kualitas komunikasi yang tidak melibatkan pemangku kepentingan, aspirasi tidak diserap dan tidak dipakai," kata Ferdiansyah dalam diskusi daring Nasib Guru Dengan Pandemi yang Tiada Kunjung Berakhir, dikutip Senin, 7 Juni 2021.
Aspek kedua yang dianggap bermasalah yakni soal pelaksanaan kebijakan pendidikan. Menurutnya, karena tidak ada pelibatan serta komunikasi yang baik, maka tidak ada pemahaman yang sejalan dengan visi Kemendikbudristek.
"Akhirnya gagal paham, itu yang menjadi disparitas (ketimpangan) pelaksanaan (pembelajaran) jadi kacau balau," tutur dia.
Baca: PGRI Minta PTM Disiapkan Secara Matang, PJJ Tetap Dibenahi
Permasalahan selanjutnya terkait dengan tunjangan sertifikasi para pendidik. Hal ini, kata dia, perlu diperhatikan penyalurannya, jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Lalu aspek selanjutnya adalah tunjangan sertifikasi, ini harus kita cermati," terangnya.
Kesejahteraan guru pun dinilai masih menjadi masalah yang belum terpecahkan. Menurut dia, persoalan kesejahteraan guru tak melulu berbentuk materi, bisa juga perkara fasilitas penunjang mengajar.
"Pendekatan ini tidak 100 persen materi, tapi juga diajak ngobrol dan diberikan peluang untuk keluarganya melanjutkan sekolah kemana. Di UU Guru dan Dosen kan juga memberikan keluarga pendidik untuk melanjutkan ke pendidikan selanjutnya. Ini perlu diperhatikan," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News