Wakil Sekjen Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Dudung Abdul Qadir. Tangkapan layar.
Wakil Sekjen Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Dudung Abdul Qadir. Tangkapan layar.

PGRI Minta PTM Disiapkan Secara Matang, PJJ Tetap Dibenahi

Ilham Pratama Putra • 07 Juni 2021 11:11
Jakarta: Pemerintah terus mendorong terselenggaranya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Sementara, pembelajaran jarak jauh (PJJ) dianggap merupakan metode belajar paling aman di tengah pandemi covid-19.
 
Menurut Wakil Sekjen Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Dudung Abdul Qadir masyarakat maupun pemerintah tak perlu menonjolkan mana yang lebih baik dijalankan dari keduanya. PJJ maupun PTM terbatas harus diperbaiki agar menghadirkan metode pembelajaran yang baik.
 
"Bukan menolak PTM atau PJJ. Tapi melihat solusi dari keduanya, solusi dari siswa yang tidak belajar di tengah pandemi ini," sebut dia.

Baca: Guru Pasrah Diminta PTM di Tengah Pandemi, Meski Tanpa Vaksinasi
 
Menurutnya banyak hal dari PJJ yang harus dibenahi. Pembenahan PJJ ini dirasa penting, sebab tak semua sekolah maupun daerah mampu menyelenggarakan PTM terbatas.
 
Begitupun ketika pemerintah mendorong terselenggaranya PTM terbatas. PTM terbatas harus dipersiapkan agar mampu berjalan aman dan sesuai harapan.
 
"Jadi di saat berteriak harus PTM, tapi tidak disiapkan seperti apa itu PTM yang efektif bermakna," sebut dia.
 
Untuk itu kata Dudung perlu adanya komunikasi antara pemerintah dan stakeholder pendidikan di masyarakat. Agar tiap kebijakan yang diambil tidak menimbulkan kegaduhan.
 
"Caranya ya ngobrol. jadi bagi PGRI, pendidikan itu milik bersama," tuturnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan