Sebanyak lima disabilitas ikut wisuda Unesa. DOK Unesa
Sebanyak lima disabilitas ikut wisuda Unesa. DOK Unesa

5 Wisudawan Disabilitas Ikut Wisuda Unesa, Rektor Siapkan Beasiswa S2

Renatha Swasty • 29 Juli 2022 15:13
Jakarta: Di tengah ribuan wisudawan program ahli madya, sarjana, magister, dan doktor periode ke-79 sampai ke-102 Universitas Negeri Surabaya (Unesa), ada lima penyandang disabilitas turut merayakan kelulusan bersama keluarga. Mereka berhasil menyelesaikan pendidikan di prodinya masing-masing.
 
Kelima mahasiswa itu, yakni Nurul Hikmah dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Rr. Savira Ayu Mukti dari prodi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Nabila Fadilah lulusan prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) juga Fakultas Bahasa dan Seni. Lalu, Ida Bagus Aditya Anggradana Putra dari prodi Desain Grafis, Program Vokasi, dan Axcel Tiorido Pasaribu juga dari prodi Desain Grafis, Program Vokasi.
 
“Apresiasi atas perjuangan mereka yang hebat ini dan agar menjadi motivasi bagi yang lain, saya siapkan beasiswa S2. Unesa harus terdepan dalam bidang disabilitas. Ini komitmen kita bersama di Unesa. Semua punya hak untuk sukses. Mereka terlahir dengan istimewa. Mereka hebat dan hanya butuh kesempatan untuk berkembang. Hari ini mereka membuktikan kehebatannya. Ini keren,” kata kata Rektor Unesa Nurhasan dikutip dari laman unesa.ac.id, Jumat, 29 Juli 2022.

Rata-rata disabilitas yang berhasil lulus tersebut sudah mendapatkan pekerjaan di berbagai tempat. Nabila Fadilah misalnya, sudah bekerja di PT Penta Group Indonesia.
 
Nabila mengaku kuliah membutuhkan pengorbanan. Terutama, bagi dirinya yang mengalami hambatan pendengaran atau tunarungu.
 
“Paling menantang memang berhadapan dengan tugas kuliah. Terutama mata kuliah Animasi,” ujar dia.
 
Kuliah di prodi DKV merupakan cita-cita Nabila sejak dulu. Dia memiliki bakat menggambar dan desain sejak kecil.
 
Namun, bakat saja tidak cukup, dia harus belajar giat dan berlatih menyelesaikan tugas-tugas dan project akademik. “Ya harus belajar mulai dari awal, seperti menggunakan corel draw, photoshop, illustrator dan sebagainya,” beber dia.
 

Selain sibuk kuliah, Nabila juga aktif di Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) Unesa. Nabila juga berkecimpung dalam bidang teknologi dan informasi serta terlibat merancang aplikasi Kampung Baluwarti Surakarta sebagai media pelestarian warisan budaya.
 
“Cita-cita saya jadi entrepreneur dan bisa menghasilkan karya yang dapat bermanfaat untuk semua. Di posisi ini saya berterima kasih kepada orang tua, dosen, dan teman-teman semuanya. Tanpa dukungan, saya tidak akan sampai di posisi ini,” ucap Nabila.
 
Hal yang serupa diungkapkan Nurul Hikmah. Lulusan prodi Pendidikan Bahasa Inggris itu selain fokus kuliah juga aktif di organisasi, Persatuan Tunanetra Indonesia Jawa Timur. Baginya, disabilitas bukan hambatan menjadi sukses. Justru, dengan disabilitas itulah harus menjadi cambuk penyemangat lebih keras dalam belajar dan mengembangkan diri.
 
“Saya percaya setiap orang terlahir dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Nah, kelebihan ini yang harus saya kembangkan dan buktikan kepada dunia. Kekurangan tentu saya perbaiki tahap demi tahap,” ucap dia.
 
Nurul selalu bangkit saat jatuh dan selalu semangat saat lelah. Maklum, prodi yang dia ambil terbilang menantang yaitu Pendidikan Bahasa Inggris yang tidak hanya menuntut pemahaman tetapi juga skill berbicara.
 
“Saya tak mau peduli apa kata orang. Saya percaya semua ada jalannya. Kalau orang lain bisa, kenapa saya tidak bisa? Makanya saya belajar terus dan melangkah penuh keyakinan hingga akhirnya saya bisa membuktikan kalau saya benar-benar bisa,” ujar Savira Ayu Mukti, lulusan disabilitas lainnya.
 
Savira bercerita selama kuliah ia benar-benar memanfaatkan waktu untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan. Saat pandemi, dia aktif ikut kelas sana sini sampai menemukan passion dalam menulis.
 
“Mama dan papa selalu menanamkan untuk selalu menghargai waktu dan kerja keras. Sekarang perjuangan perlahan membuahkan hasil dan saya bergelut di salah satu media Jawa Timur,” ucap Savira.
 

Siapkan jembatan karier

Kaprodi DKV Unesa Marsudi senang atas keberhasilan lulusannya. Dia menyebut sesuai komitmen Unesa, mahasiswa disabilitas disiapkan pendidikan dan pelayanan khusus.
 
Infrastruktur dibangun ramah disabilitas yang tujuannya memberikan aksesibilitas yang berkualitas dalam mendukung proses belajar dan pembelajaran mereka di kampus. Bahkan di luar kampus, Unesa bekerja sama dengan berbagai mitra tempat mahasiswa disabilitas mengembangkan kompetensi.
 
Lewat PLSD misalnya, dirancang program khusus yang menjembatani lulusan untuk mendapatkan karier terbaik di berbagai lembaga atau perusahaan. “Saat perekrutan di DKV tentu bekerja sama dengan PSLD untuk meyakinkan bahwa mereka layak masuk di DKV. Dan mereka membuktikannya hari ini. Semoga teman-teman disabilitas terus semangat dalam belajar mengembangkan diri di mana pun berada serta tercapai cita-citanya,” kata Marsudi.
 
Baca juga: Wisuda Luring Perdana, Unesa Luluskan 3.735 Wisudawan

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan