Usaha itu didirikan sejak 2020 atau ketika Sevina menjajaki bangku kelas 3 Sekolah Menengah Atas. Bagi Sevina, bisnis bukan ajang meraup keuntungan semata. Lebih dari itu, ia menganggap bisnis sebagai suatu passion.
"Aku sudah punya niat untuk berjualan sejak kelas 3 SD. Berbagai bisnis pernah ku geluti, mulai dari berjualan pulpen, stiker, masker, hingga makanan seperti salad dan mentai. Tujuan aku bukan untuk mencari uang saja, tetapi karena ada rasa kepuasan tersendiri kalau orang suka dengan barang yang aku jual," ujar Sevina dikutip dari laman upnyk.ac.id, Kamis, 8 September 2022.
Bersamaan dengan momentum pandemi covid-19, Sevina merasa harus dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan produktif. Apalagi, pada masa ini online shop sedang gencar-gencarnya bermunculan, ia juga merasa harus bisa menciptakan online shop miliknya sendiri.
Bermula ketika banyak teman yang bertanya mengenai apa yang ia pakai saat mengunggah foto di Instagram. Sevina kemudian mendapatkan ide untuk membentuk brand fashion hijab dengan nama @Zybahijab.
Awalnya, ia hanya menjadi reseller, lalu seiring berjalannya waktu dia memberanikan diri memproduksi brand hijab sendiri. Setelah dirasa cukup stabil, beberapa bulan kemudian Sevina lantas membentuk brand makanan dengan nama @loluna_id dan brand clothing line dengan nama @vinwear.id.
Sevina menyebut ilmu di bangku perkuliahan dia terapkan ketika menjalankan bisnis. "Aku bisa menerapkan pelajaran keuangan bisnis untuk manajemen keuangan usahaku yang benar. Ilmunya aku pakai untuk mengetahui cara menggaji karyawan supaya lebih ter-manage," tutur dia.
Selama menjalankan bisnisnya, Sevina mengaku menemui beberapa kendala. "Kendala pertama, yaitu gimana cara supaya aku bisa manage waktu dengan benar, karena perkuliahan saat ini sudah mulai luring sedangkan aku punya berbagai kegiatan lain selain kuliah dan berbisnis. Kedua, mengenai persaingan bisnis. Ada saja oknum yang awalnya kita bekerja sama, tetapi kemudian mau menjatuhkan brand-ku," beber dia.
Untuk menyiasati kendala itu, Sevina melakukan beberapa hal Seperti, mencatat kegiatan sehari-hari di papan tulis supaya tidak bentrok dan berusaha memberikan kualitas terbaik supaya konsumen dapat menilai sendiri kualitas produk yang dijual.
Sevina mengungkapkan strategi pemasaran produk yang ia gunakan adalah Digital Marketing. Saat ini, dia memanfaatkan media sosial Instagram dan Shopee.
Ke depan, dia berencana memperluas jangkauan menggunakan website dan TikTok. Website dan TikTok belum dapat digunakan karena Sevina terkendala membuat konten. Sebab, sampai saat ini kegiatan mendesain, mengedit, dan membuat video dan foto hanya dilakukan Sevina seorang diri.
Sevina juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa yang ingin memulai bisnis. Dia mengingatan untuk tak takut memulai bisnis.
Dia juga mengingatkan ada pihak-pihak yang tak senang dengan bisnis yang dijalani. Namun, hal-hal semacam itu tak perlu ditanggapi.
"Jangan pernah merasa puas atas pencapaian selama ini, karena itu bakal membuat kalian stuck. Kalian boleh sesekali lihat ke bawah, tapi juga harus terus lihat ke atas karena masih banyak orang yang lebih hebat. Pokoknya semangat terus jangan putus asa, konsisten fokus pada tujuan," tutur Sevina.
Baca juga: Lulusan Perguruan Tinggi Saat ini Disebut Miliki Kecenderungan Tak Mau Bekerja di Perusahaan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News