“Jumlah mahasiswa aktif di Indonesia, menurut data BPS ada 8,96 juta. Setelah dua tahun dipisahkan oleh pandemi, kini mereka kembali dipertemukan di kampus dan di bulan Ramadan yang penuh rahmat ini. Tentu ini kabar gembira, sekaligus tantangan tersendiri karena kita masih berada di tengah pandemi,” Kata Ainun dalam keterangan tertulis, Senin, 11 April 2022.
Ainun mengingatkan kampus tetap mengikuti protokol kesehatan dan berbagai pedoman yang diberikan Satgas Covid-19 dan pemerintah. Seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Dia menyebut cara makan dan minum juga perlu diperhatikan. Termasuk melindungi diri saat bersin, batuk, dan berbicara.
"Di samping sebagai protokol kesehatan, bagi umat muslim hal-hal tersebut merupakan adab yang perlu dijaga. Tujuannya agar bagaimana supaya aman dan meningkatkan keberkahan,” kata mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi itu.
Ainun menuturkan kesempatan Ramadan tak boleh terlewat tanpa kegiatan positif. Misalnya berkuliah, mengaji Al-Qur’an, saling berbagi pengetahuan, menyelenggarakan kegiatan berbasis komunitas, hingga membantu masyarakat sekitar.
Dia mengatakan kegiatan positif ini perlu diatur bijak untuk menjaga produktivitas selama bulan puasa. Ainun mengingatkan jangan sampai mahasiswa justru lemas saat jam kuliah karena larut dalam kegembiraan bulan Ramadan.
“Saya bukan ahli nutrisi juga bukan ahli kesehatan, tapi kita bisa jaga energi untuk dapat produktif sepanjang hari dengan menjaga asupan makan yang masuk ke tubuh saat buka puasa dan sahur," tutur Ainun.
Dia mengatakan pencahayaan di kampus, ruang kamar, maupun gadget juga mesti diatur tidak terlalu terang atau terlalu gelap. "Pola makan dan pencahayaan yang seimbang ini bisa mendukung mood sekaligus energi kita dalam berpuasa, “ kata Ainun.
Baca: Hari Pertama PTM di Unesa: Adaptasi Cuaca Hingga Bingung Cari Toilet
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News