Kepala Bagian Humas Unri, Rioni Imron, mengakui penyidik Lembaga Antirasuah sempat mendatangi kampus Unri. Dia mengaku kedatangan masih terkait pengembangan kasus suap penerimaan mahasiswa baru di Universitas Lampung (Unila) beberapa waktu lalu.
"Terkait info tim KPK ke Unri memang ada. Itu kita duga masih terkait penelusuran kasus penerimaan mahasiswa baru di Unila," kata Riono kepada Medcom.id, Jumat, 14 Oktober 2022.
Rioni menyebut penyidik datang pada Rabu, 5 Oktober 2022. Pendyidik menggeledah ruang kerja rektor.
"Itu tanggal 5 Oktober kemarin di Kampus Unri Panam. Dilakukan pemeriksaan ruang rektor dan wakil rektor satu dan dimintai keterangan," ungkap Rioni.
Rioni mengaku tidak tahu menahu hal-hal yang ditanyakan pada rekor dan wakil rektor. Dia menyebut pemeriksaan merupakan tahap awal.
"Pemeriksaan awal saja," tutur dia.
Sebelumnya, penyidik KPK mendatangi Kampus Unri di Jalan HR Soebrantas pada Rabu, 5 Oktober 2022. Namun, penyidik tidak bisa menemukan Aras.
KPK lalu menuju Kampus Gobah. Saat penyidik datang, Unri sedang menggelar wisuda. Penyidik akhirnya baru bisa memeriksa Aras usai acara wisuda.
Aras diperiksa terkait kapasitasnya sebagai Ketua Panitia Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMM-PTN) wilayah Barat. Penyidik juga menggeledah ruangan di Unri dan menyita berbagai dokumen dan bukti elektronik terkait penerimaan mahasiswa baru termasuk seleksi mahasiswa dengan jalur afirmatif dan kerja sama.
KPK tengah mengembangkan penangkapan Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani. Dia diduga menerima suap terkait penerimaan mahasiswa baru melalui jalur mandiri.
Baca juga: Imbas Suap Rektor Unila, KPK Geledah 3 Perguruan Tinggi Negeri untuk Gali Informasi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News