Wisudawa Terbaik Fakultas Vokasi Unair Bagaskara Fatchurahman. DOK Unair
Wisudawa Terbaik Fakultas Vokasi Unair Bagaskara Fatchurahman. DOK Unair

Sempat Gap Year Karena Biaya, Bagas Jadi Wisudawan Terbaik Vokasi Unair

Renatha Swasty • 10 Oktober 2024 14:33
Jakarta: Bagaskara Fatchurahman bersyukur bisa menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) meskipun banyak tantangan yang dihadapi. Bahkan, di berhasil meraih gelar wisudawan terbaik dengan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nyaris sempurna, yaitu 3,92.
 
Selama menjadi mahasiswa D-III Program Studi Perpustakaan, Bagas sangat menekuni bidangnya. Ia sempat mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Matching Fund yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
 
Bagas mempelajari manajemen arsip di sebuah lembaga pemerintahan yang tersebar di empat daerah berbeda. “Kami melakukan digitalisasi arsip berbasis aplikasi yang tidak hanya memperdalam pemahaman saya tentang kearsipan, tetapi juga mengajarkan saya cara beradaptasi dengan budaya lokal dari masing-masing daerah,” ujar Bagas dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 10 Oktober 2024.
 
Bagas juga aktif berorganisasi. Ia terlibat dalam tiga organisasi kampus yang berbeda, yaitu Organisasi Bidikmisi UNAIR (AUBMO), Unit Kegiatan Mahasiswa Peduli Penyalahgunaan NAPZA dan Penyebaran HIV-AIDS (UK MAPANZA), dan Himpunan Mahasiswa D-III Perpustakaan.

Dia menyebut kemampuan terpenting menyeimbangkan kegiatan akademik dan non-akademik adalah manajemen waktu. “Saya selalu menyusun jadwal yang terstruktur dan memprioritaskan tugas berdasarkan urgensi. Manajemen waktu yang baik sangat mempengaruhi produktivitas dan membantu saya mengurangi kecemasan ketika menghadapi banyak tugas kuliah,” ungkap Bagas.  
 
Perjalanan pendidikan Bagas tidak terlepas dari berbagai tantangan dan hambatan. Bagas merupakan mahasiswa gap year yang sempat menunda perkuliahannya karena keterbatasan ekonomi.
 
Bahkan, ia sempat bekerja sebagai mekanik alat berat di sebuah industri pertambangan pasca lulus SMA. Namun, kesadaran Bagas akan pentingnya pendidikan mendorongnya mencari peluang berkuliah melalui beasiswa.   
 
“Saya memperkuat tekad untuk mendaftar ke berbagai perguruan tinggi dengan beasiswa. Akhirnya berhasil diterima di salah satu perguruan terbaik di Indonesia melalui jalur mandiri Vokasi-KIP Kuliah. Pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya ketekunan dan motivasi,” cerita Bagas.
 
Bagas membuktikan ketekunan dan keinginan untuk terus belajar akan membuahkan hasil manis. Keberhasilan yang ia raih saat ini akan menjadi awal untuk kontribusi yang lebih besar di masa mendatang.
 
“Saya ingin memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam memajukan pengelolaan arsip dan dokumen di berbagai institusi,” ujar dia.
 
Baca juga: Kisah Stella, Wisudawan Terbaik Unair Selesaikan Studi Fast-Track S2 dalam 11 Bulan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan