Alifia Marina Syarfi dan Christian Tangkere, alumnus UGM penerima beasiswa Arryman. DOK UGM
Alifia Marina Syarfi dan Christian Tangkere, alumnus UGM penerima beasiswa Arryman. DOK UGM

Keren! 2 Alumni UGM Dapat Beasiswa Arryman Studi S2 Sekaligus S3 di Inggris

Renatha Swasty • 28 Agustus 2024 09:23
Jakarta: Sebanyak dua alumni Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) berhasil menerima beasiswa Arryman. Ini merupakan beasiswa kolaborasi antara Indonesian Scholarship and Research Support Foundation (ISRSF) dan SOAS University of London.
 
Mereka adalah Alifia Marina Syarfi alumnus program IUP 2019 dan Christian Tangkere alumnus program sarjana reguler angkatan 2018. Keduanya bakal melanjutkan studi S2 sekaligus S3 di Department of Economics, School of Oriental and African Studies (SOAS), University of London.
 
Alifia mengaku sangat bersyukur terpilih menjadi salah satu penerima beasiswa Arryman. Apalagi, SOAS University of London merupakan universitas terbaik ketiga dunia di bidang Development Studies menurut QS University Rankings 2024.

Beasiswa Arryman juga merupakan beasiswa spesial yang menawarkan studi S2 dan S3 sekaligus. Selain itu, beasiswa ini menawarkan kesempatan pekerjaan menjadi peneliti di salah satu universitas yang tergabung dalam konsorsium Institutes For Advanced Research (IFAR).
 
Alifia menceritakan ia berhasil lolos mendapatkan beasiswa Arryman lewat satu kali pengajuan. Ia membagikan tips bagi mahasiswa yang akan mengajukan beasiswa Arryman yaitu dengan menyorot kapabilitas dan minat di bidang ekonomi pembangunan dan titik-titik spesifik dalam bidang ini yang menjadi spesialisasi diri.
 
"Apa pun mimpi baik kalian, aku berharap kalian menikmati setiap prosesnya dan fokus pada kemajuan diri bukan orang lain,” ujar Alifia yang pernah bekerja sebagai konsultan di proyek Asian Development Bank ini dikutip dari laman ugm.ac.id, Rabu, 28 Agustus 2024.
 
Sebelumnya, Alifia telah menempuh pendidikan Master of Science (MSc) in International Development di The University of Edinburgh pada September 2023- August 2024. Saat itu, ia melanjutkan studi S2 dengan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kemenkeu RI.
 
Meski telah meraih gelar master dari The University of Edinburgh, Alifia tertarik kembali mengambil S2 untuk lebih memperdalam keilmuan tentang ekonomi dalam pembangunan dari sisi berbeda. Alifia mengaku siap kembali melanjutkan studi S2-S3 sekaligus karena telah mendapatkan bekal Agility Skill selama berkuliah di FEB UGM.
 
Kemampuan beradaptasi ini diperoleh terutama dari pengalaman saat menjalani berbagai international exposure program di masa pandemi covid-19. Selama pandemi, ia mengambil summer programmes secara daring di tiga universitas di Jerman, Austria, dan Singapura.
 
Ditanya tentang rencana selepas lulus studi S2-S3, Alifia ingin menjadi peneliti di salah satu universitas partner IFAR yaitu Monash University, Indonesia di bagian riset kebijakan publik. Alifia menilai dengan bergabung pada divisi riset kebijakan publik akan mempermudah dirinya berkontribusi dalam bidang, politik, ekonomi, serta ekonomi politik.
 
“Setelah berkontribusi pada IFAR, saya memiliki impian untuk mulai eksplorasi karier di bidang pembuatan kebijakan untuk melanjutkan kontribusi saya dalam mengimplementasikan bukti akademia di kehidupan nyata sebagai praktisioner di NGO atau International Organisations,” tutur dia.
 
Sementara itu, Christian Tangkere mengungkapkan motivasi melanjutkan studi untuk mendukung langkahnya yang bercita-cita menjadi akademisi. Ia yakin dengan mengambil studi lanjut dapat memperbesar peluang baginya berkembang sebagai peneliti produktif serta berkontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ilmu-ilmu sosial.
 
Setelah lulus S1, Christian sempat bekerja sebagai research associate dan asisten dosen di FEB UGM hingga Mei 2024. Christian mengaku perjalannya meraih beasiswa Arryman tidak mudah. Christian lolos mendapat beasiswa setelah mengalami dua kali penolakan.
 
“Penolakan sebanyak dua kali ini tentu memengaruhi keyakinan diri saya akan kemampuan saya untuk sukses di dunia akademik. Meskipun demikian, dukungan dari para dosen dan rekan-rekan asisten di FEB UGM membuat saya tetap persisten. Saya pun yakin bahwa beasiswa ini cocok dengan aspirasi saya untuk berkarya di dunia akademisi,” tutur dia.
 
Christian menyebut beasiswa Arryman sangatlah bergengsi karena menawarkan dua kesempatan langka. Pertama, beasiswa ini memberikan pendanaan studi S2 dan S3 sekaligus. Kedua, beasiswa ini menyediakan iklim penelitian yang kondusif pasca studi melalui penempatan di universitas-universitas konsorsium mitra ISRSF.
 
Baca juga: Kedubes Inggris Jakarta Gandeng bp Indonesia Bagikan Beasiswa Chevening untuk Masyarakat Papua

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan