"Perkembangannya belum terasa, dari apa apa yang diajarkan di tahun 1900-an awal sampai sekarang," ujar Antarina dalam acara Bedah Buku Ki Hadjar Sebuah Memoar di NasDem Tower Jakarta, Kamis, 15 Mei 2025.
Dia mengatakan pendidikan harus mendorong guru untuk dapat bertanya pada diri sendiri tentang alasan mengajarkan suatu ilmu. Hal itu merupakan sikap kritis.
"Dan sikap ini yang seharusnya tertular ke anak didik. Kristis dan analitis itu harus berjalan, ada rasa percaya dan kemampuan membandingkan beberapa pendapat lewat analisa," ujar cucu Ki Hadjar Dewantara itu.
| Baca juga: Antarina, Cucu Ki Hadjar Dewantara Gagas Pendidikan yang Memerdekakan Lewat Bukunya |
Menurutnya, Ki Hadjar selalu menekankan pentingnya pengajaran holistik, yakni ada kesimbangan dalam motivasi belajar dengan menghadirkan kemauan.
"Sehingga diharapkan anak lebih kreatif dan mau mencipta dari imajinasi mereka. Anak lahir dengan rasa penasaran yang tinggi dan itu tidak boleh dimatikan tapi dikelola," kata dia.
Ia melihat sistem pendidikan hari ini justru kerap mematikan kreativitas anak. Hal itu terlihat dari hal sederhana, misalnya saja ketika anak diminta menggambar pemandangan.
"Pasti yang dibuat dua gunung ada matahari. Faktanya itu kreativitas terbunuh, anak takut, takut dihukum, ngomong aja takut, padahal kita ingin anak tumbuh, inovasi, ini sederhana tapi dari sini adalah kunci bagaimana kita bisa mengembangkan anak dengan potensinya masing-masing," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id