Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. Foto: Medcom
Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. Foto: Medcom

SNBP 2025, Hetifah: Perlu Ada Pendampingan Ketat Dalam Pengisian PDSS

Citra Larasati • 08 Februari 2025 06:00
Jakarta:  Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menilai pemerintah perlu mendampingi sekolah-sekolah dalam pelaksanaan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).  Utamanya dalam tahapan pengisian data dan nilai siswa hingga finalisasi PPDS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa)
 
“Dengan pendampingan rutin sejak awal, kita bisa memastikan data yang masuk lebih valid dan tidak ada masalah mendekati batas waktu pendaftaran," kata Hetifah dikutip dari ANTARA, Jumat, 7 Februari 2025.
 
Hetifah menyampaikan ini merespons sejumlah masalah yang muncul selama beberapa waktu terakhir dalam pelaksanaan SNBP 2025. Di antaranya adanya sejumlah siswa yang terancam kehilangan kesempatan dalam mengikuti SNBP 2025 karena kendala dalam pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) seperti keterlambatan.

Hetifah mengatakan, pengisian PDSS tidak dapat dilakukan secara terburu-buru menjelang tenggat waktu. Oleh karena itu dia menilai perlu ada mekanisme pendampingan yang lebih ketat, termasuk pengecekan berkala dan pelatihan mingguan secara daring bagi operator sekolah dan Dinas Pendidikan.
 
Berikutnya, Hetifah menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan SNBP 2025 agar di tahun-tahun berikutnya tidak terjadi lonjakan komplain dari siswa maupun masyarakat, seperti yang terjadi saat ini.
 
“Belajar dari pengalaman tahun ini, kementerian perlu lebih awal berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk memastikan pelaksanaan SNBP berjalan lebih tertib. Salah satu hal utama yang harus dibenahi adalah ketertiban sekolah dalam mengisi data dasar sebagai sumber PDSS. Ini menjadi catatan penting yang harus disosialisasikan ke sekolah-sekolah dan dinas-dinas,” ujarnya.
 
Hetifah juga menekankan pihaknya siap mengawal perbaikan SNBP tersebut. "Komisi X DPR RI siap mengawal perbaikan sistem ini demi terciptanya seleksi masuk perguruan tinggi yang lebih transparan dan adil,” kata Hetifah.
 
Sebelumnya Tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) memberikan kesempatan kepada sekolah untuk melakukan finalisasi PDSS sebagai syarat siswa untuk mengikuti SNBP 2025 sampai Jumat ini.
 
"Panitia SNPMB memberikan kesempatan untuk finalisasi siswa yang telah lengkap pengisian seluruh nilai namun sekolah gagal melakukan finalisasi. Hal ini bertujuan untuk memberi kesempatan siswa dengan nilai lengkap untuk mengikuti SNBP," kata Ketua Tim Penanggungjawab Seleksi SNPMB 2025 Eduart Wolok.
 
Hal itu disebabkan oleh adanya sekolah yang sudah mengisi data sebagian besar siswa, namun terdapat sejumlah siswa yang nilainya belum diisi hingga batas waktu akhir yang ditentukan (31/1), yang menyebabkan finalisasi data untuk sebagian siswa yang berhak mengikuti (eligible) SNBP menjadi gagal terfinalisasi.
 
Sebelumnya, Panitia SNPMB (Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru) kembali memperpanjang waktu pendaftaran bagi sekolah yang belum melakukan finalisasi PDSS (pangkalan data sekolah dan siswa).  Keputusan ini menyikapi banyaknya keterlambatan finalisasi PDSS untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
 
Perpanjangan dimulai tanggal 7 Februari 2025 pukul 19.00 WIB sampai dengan 8 Februari 2025 pukul 04.00 pagi Waktu Indonesia Bagian Barat.
 
Baca juga:  Sekolah Belum Finalisasi PDSS? Manfaatkan Perpanjangan Waktu Sampai 8 Februari 2025

"Jadi ada waktu 9 jam untuk sekolah-sekolah memastikan, memasukkan data anak-anak yang memang akan diusulkan untuk program SNBP SNPMB Ini semua kami lakukan untuk mengantisipasi adanya keterlambatan dari banyak sekolah, karena memang sekolahnya mungkin belum sempat menginput data dan kami masih memberi peluang kepada mereka supaya nasib anak-anak itu masih bisa kita bantu untuk diperjuangkan,” ujar Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat, 7 Februari 2025.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan