Buzz Aldrin, salah satu astronot di Bulan, 1969. (Dok. NASA)
Buzz Aldrin, salah satu astronot di Bulan, 1969. (Dok. NASA)

4 Alasan Kenapa Umat Manusia Belum Kembali Mendarat di Bulan Hingga Kini

Riza Aslam Khaeron • 10 Januari 2025 16:40
Jakarta: Sejak program Apollo berhasil mengirimkan manusia ke bulan pada 1969 hingga 1972, umat manusia belum kembali mendarat di permukaan satelit alami Bumi tersebut.
 
Walaupun teknologi telah berkembang pesat, ada sejumlah alasan mengapa eksplorasi bulan belum dilanjutkan dalam skala besar hingga kini. Berikut adalah faktor-faktor utamanya:
 

1. Anggaran yang Sangat Besar

Program Apollo membutuhkan pendanaan yang sangat besar. Pada puncaknya, NASA menghabiskan sekitar 5% dari anggaran federal Amerika Serikat, dengan lebih dari setengahnya dialokasikan untuk program ini.
 
Jika disesuaikan dengan inflasi, biaya total program Apollo mencapai lebih dari 260 miliar dolar AS.

Saat ini, anggaran NASA hanya mendapatkan kurang dari 0,5% dari anggaran federal. Dengan sumber daya keuangan yang lebih kecil dan fokus pada berbagai program lainnya, sulit untuk mengalokasikan dana yang cukup besar untuk misi ke bulan.
 

2. Minimnya Dukungan Politik dan Publik

Pada era Apollo, Amerika Serikat berada di tengah perlombaan luar angkasa dengan Uni Soviet. Misi ke bulan menjadi simbol kemenangan politik yang mendapat dukungan penuh dari publik dan pemerintah.
 
Setelah Amerika Serikat "menang" dalam perlombaan ini, minat publik dan dukungan politik terhadap eksplorasi bulan menurun drastis. Hal ini menyebabkan anggaran NASA dipotong secara signifikan.
 

3. Tingkat Toleransi Risiko lebih Rendah

Pada 1960-an, tingkat toleransi risiko untuk misi luar angkasa jauh lebih tinggi dibandingkan saat ini.
 
Misi Apollo memiliki risiko besar, termasuk insiden tragis seperti kebakaran Apollo 1 yang menewaskan tiga astronot, serta masalah teknis pada Apollo 13 yang hampir menyebabkan bencana.
 
Setelah insiden Challenger dan Columbia, publik dan pemerintah menjadi lebih berhati-hati dalam mendukung misi berisiko tinggi.
 

4. Prioritas Misi Lebih Kompleks

Program Artemis, yang menjadi upaya terbaru NASA untuk kembali ke bulan, memprioritaskan misi yang lebih kompleks.
 
Misalnya, astronot direncanakan tinggal di bulan selama seminggu, dibandingkan hanya beberapa jam seperti pada program Apollo. Ini membutuhkan lebih banyak sumber daya seperti makanan, air, bahan bakar, dan instrumen ilmiah.
 
Selain itu, Artemis bertujuan membangun infrastruktur jangka panjang seperti depot pengisian bahan bakar orbit dan lokasi potensial untuk koloni masa depan, sehingga menambah tingkat kompleksitas dan waktu persiapan.
 
Meskipun misi Apollo menunjukkan kemampuan manusia untuk mencapai bulan, faktor-faktor seperti keterbatasan anggaran, minimnya dukungan politik, risiko yang tinggi, dan prioritas program yang berbeda membuat eksplorasi bulan menjadi tantangan besar hingga saat ini.
 
Namun, program Artemis memberikan harapan baru untuk masa depan eksplorasi bulan dengan tujuan jangka panjang yang lebih ambisius.
 
Baca Juga:
Ini 12 Bulan Purnama yang Bakal Terjadi di 2025, Ada Supermoon hingga Gerhana
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan