"Alhamdulillah, dari 56 orang tersebut sudah keluar hasilnya. Mereka berstatus negatif semua, artinya tidak terpapar covid-19," kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19, Surabaya, Febria Rachmanita, di Balai Kota Surabaya, Kamis, 9 Juli 2020.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, angka kumulatif calon mahasiswa atau peserta UTBK-SBMPTN yang sudah melakukan rapid test di 63 kecamatan di Kota Surabaya mencapai 1.287 orang.
"Kemarin (Rabu, 8 Juli 2020) hari terakhir. Untuk kemarin ada 206 orang calon mahasiswa, yang reaktifnya ada empat orang," katanya.
Baca juga: Surabaya Gratiskan Rapid Test Peserta UTBK-SBMPTN
Kepala Dinkes Surabaya ini mengatakan, bahwa kuota layanan rapid test gratis untuk peserta UTBK-SBMPTN sebanyak 10 ribu orang. Namun, layanan ini hanya dikhususkan bagi warga Surabaya yang tidak mampu.
Tentunya, kata dia, mereka harus menunjukkan beberapa persyaratan kepada petugas Puskesmas, seperti Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), tercatat sebagai peserta Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) serta menunjukkan identitas diri.
"Jadi itu yang menjadi persyaratan rapid test gratis bagi peserta UTBK-SBMPTN di Surabaya," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah kota Surabaya mewajibkan peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) 2020 untuk membawa hasil rapid test covid-19 saat masuk ke pusat UTBK. Namun peserta tak perlu khawatir, sebab Pemkot Surabaya akan memfasilitasi rapid test secara gratis untuk peserta UTBK tersebut.
"Memang betul peserta UTBK di Surabaya harus melakukan rapid test. Tapi alhamdulillah dengan berjalannya waktu, itu adik-adik yang warga Surabaya rapid test juga gratis. Itu difasilitasi Pemkot," kata Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Budi Prasetyo di Universitas Indonesia, Senin, 6 Juli 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News