Rizma Puspadini Naharuddin, mahasiswi FKG Unair yang menjadi korban gempa Sulbar. Foto: Dok. Unair
Rizma Puspadini Naharuddin, mahasiswi FKG Unair yang menjadi korban gempa Sulbar. Foto: Dok. Unair

Kisah Rizma Mahasiswi Unair, Jadi Korban Gempa Sulbar Saat UAS

Citra Larasati • 19 Januari 2021 15:36
Jakarta:  Tahun baru masih berlalu setengah bulan, namun telah banyak bencana alam terjadi di Tanah Air.  Salah satunya, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,9 dan 6,2 melanda provinsi Sulawesi Barat.
 
Bencana alam gempa bumi yang menelan banyak korban jiwa dan kerusakan material tersebut turut membuat salah satu mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga menjadi korban.  Rizma Puspadini Naharuddin, mahasiswi FKG Universitas Airlangga (UNAIR) turut menjadi korban gempa bumi Sulawesi Barat tersebut.
 
Mahasiswi yang akrab disapa Rizma tersebut mengungkapkan, bahwa gempa pertama yang terjadi di wilayah tempat tinggalnya yaitu pada Kamis, 14 Januari 2021.  “Gempa pertama, hari Kamis jam 14.35 WITA. Saat itu saya sedang belajar buat Ujian Akhir Semester (UAS) esok hari, tiba-tiba tanah bergetar,” ujar Rizma, Selasa, 19 Januari 2021.

Gempa pertama membuat Rizma bersama keluarganya panik dan berlari ke luar rumah. Awalnya Ia bersama keluarga sempat meninggalkan perumahan tempat tinggalnya untuk mengungsi, namun setelah mendengar info dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, maka Ia memutuskan untuk kembali ke rumah.
 
Menurut Rizma, gempa kedua yang terjadi di tempat tinggalnya, di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, berlangsung pada dini hari, tepatnya pukul 02.30 WITA.  “Saya baru saja tidur sekitar satu jam. Kemudian tiba-tiba saya reflek terbangun karena tanah berguncang hebat dan suara gemuruh keras, dan kondisi saat itu langsung gelap gulita, listrik padam," tuturnya.
 
Baca juga:  Peneliti ITS Beberkan Sejumlah Fakta Gempa Sulawesi Barat
 
Seperti pada gempa pertama, Rizma bersama keluarga langsung berusaha keluar dari rumah.  “Saya berlari keluar kamar, saya lihat kakak dan adik saya sudah lebih duluan keluar dari kamar. Dalam keadaan gelap, kakak berusaha membuka kunci pintu rumah, akhirnya kami bertiga keluar dari rumah, namun ayah dan ibu saya belum juga kunjung keluar," ujar Rizma.
 
Sesaat kemudian, Rizma mendengar teriakan ibundanya dari dalam rumah memanggil-manggil nama ketiga anaknya.  "Saya pun juga berteriak memanggil ayah dan ibu saya dan berkata kalau kami bertiga sudah ada di luar rumah, sesaat kemudian ayah dan ibu saya pun keluar dari rumah,” jelas Rizma.
 
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan