Bandung: Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Padjadjaran (Unpad) Lina Meilinawati menjabarkan sejumlah kekeliruan umum yang kerap dilakukan mahasiswa saat menyusun karya ilmiah, baik teknis maupun nonteknis. Sejumlah kekeliruan ditemukan saat melakukan penelitian ke sejumlah karya ilmiah di berbagai fakultas di Unpad.
Menurut dia, kekeliruan ini tidak hanya dijumpai pada mahasiswa jenjang Sarjana ataupun Sarjana Terapan. Karya ilmiah yang ditulis mahasiswa Pascasarjana pun kerap ditemukan sejumlah kekeliruan.
Lina mengatakan, kekeliruan umum yang paling banyak dijumpai adalah identifikasi masalah yang tidak sesuai dengan analisisnya. Ibaratnya, identifikasi masalah merupakan janji yang dikeluarkan oleh penyusun karya ilmiah. Janji ini harus ditepati melalui analisis yang sesuai. Sayangnya, banyak analisis yang dilakukan tetapi tidak sesuai dengan identifikasi masalah yang diajukan.
"Contohnya, pertanyaan penelitiannya ada dua, tetapi ternyata analisisnya ada tiga atau malah sebaliknya," kata Lina mengutip siaran pers Unpad, Rabu, 26 Mei 2021.
Baca: Unpad Luncurkan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Akademik
Selain itu, penyusun juga tidak menerapkan teori saat melakukan penelitian. Hal ini umum terjadi pada skripsi yang ditulis oleh mahasiswa jenjang Sarjana. "Karena mungkin kelemahan mahasiswa S1 itu ada pada teori. Jadi biasanya teorinya tidak dipakai di dalam analisis," kata Lina.
Berikut kekeliruan penulisan karya ilmiah akademik yang kerap ditemukan:
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan