Sherly mengaku menjalani Ramadan di kota Thessaloniki sangat menyenangkan. Kota ini identik dengan bangunan indah bekas peninggalan jajahan Turki.
Selain itu, banyak bangunan masjid kuno yang dijadikan sebagai tempat wisata. Kota Thessaloniki juga dikelilingi pegunungan tinggi dan terletak hampir dekat dengan Laut Mediterania.
Suhu udara hanya berkisar 24 hingga 25 derajat. Waktu puasa juga tidak berbeda jauh dengan Indonesia karena daylight saving time atau perubahan waktu akibat pergantian musim.
“Bagi aku, puasa di sini juga tidak terlalu berat. kurang lebih sama seperti di Indonesia. Di sini aku bisa mulai untuk berpuasa dari jam 04.30 pagi dan waktu berbuka 16.30 sore,” cerita Sherly dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 11 April 2024.
Dia tak hanya mengisi kegiatan sehari-hari hanya kuliah saja, namun mengikuti beberapa kegiatan volunteer untuk berbagi makanan di pusat kota.
Sherly juga mengisi kegiatan dengan keliling kota karena memiliki hobi fotografi. Dengan berkeliling kota, ia juga ingin menilik sejarah dari kota indah Thessaloniki.
Dia bersyukur kampus menyediakan makanan gratis 3 kali sehari. Ketika masuk waktu berbuka, ia langsung bergegas pergi ke kantin untuk berbuka.
Selama beribadah, Sherly memanfaatkan beberapa fasilitas kampusnya yang kosong seperti co-working space. Sebab, tak ada masjid di kampusnya.
“Karena mayoritas penduduknya Ortodoks, hanya ada 1 masjid di kota ini. Selain itu, di kampus juga enggak ada masjid. Jadi, aku manfaatin beberapa fasilitas kampus yang kosong. Alhamdulillah ketika aku izin untuk beribadah, petugasnya mengizinkan aku untuk pakai tempat itu,” ungkap Sherly.
Sherly sedih tidak bisa berkumpul dengan keluarganya pada momen Idulfitri. Biasanya, Idulfitri di Indonesia adalah waktu untuk mudik ke kampung halaman.
“Sedih sebenernya tahun ini aku enggak bisa merayakan Idulfitri bareng keluarga, yang biasanya mudik kali ini enggak bisa. Dan, biasanya Lebaran tiap tahun itu heboh, tapi kali ini harus sendiri. Awal mungkin homesick, tetapi mau bagaimanapun aku harus menyelesaikan tugasku di sini,” tutud dia.
Meski begitu, dia menjalani Ramadan dan Lebaran tahun ini dengan support penuh dari keluarga dan teman-temannya. Sherly kerap dibangunkan sahur atau diingatkan waktu berbuka.
Lebaran tahun ini, Sherly akan Salat Id di masjid. Setelah itu, dia bakal berkumpul bersama umat muslim lainnya di Thessaloniki.
“Mungkin aku hanya video call dengan keluarga atau teman-teman. Terus biar kerasa vibes Lebarannya, aku bakal pake baju baru sih. Aku juga bakal buat kue, karena hobi baking,” ujar Sherly.
Baca juga: Tak Mudik, Diaspora Indonesia di UK Obati Rindu dengan Kumpul-Kumpul |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News