Dilansir dalam keterangan tertulis Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia, Uluslararas? Ö?renci Ödülleri 2023 adalah kompetisi tahunan yang menarik minat mahasiswa internasional di Turki untuk mengirimkan karya inovatif dan kreatif mereka. Acara ini mencakup 12 sub-kategori yang luas, mulai dari seni dan budaya hingga media dan komunikasi.
Thohir dari Jepara berhasil menjadi pemenang Juara 1 film pendek di Kompetisi bergengsi-Uluslararas? Ö?renci Ödülleri 2023. Dengan judul "Ba?lant? atau (‘Connected' dalam judul bahasa Inggris)", karya film pendeknya berdurasi sekitar 15 menit.
Filmnya bercerita tentang seorang traveller Korea bernama Kim yang memutuskan untuk belajar di sebuah universitas di Turki. Dalam perjalanannya yang tidak mudah karena kendala bahasa, dia justru bertemu dengan dua orang Turki yang bernasib sama dengannya; yaitu Berkan, seorang yang bisu, dan Ka?an, seorang yang gagap.
Karena ketiganya sama-sama tidak bisa berbicara bahasa Turki dengan baik dan benar, ketiganya merasa terhubung. Dari situlah berbagai macam kejadian terjadi di sepanjang film.
Pada kompetisi ini, Thohir dan partnernya mengambil kategori film pendek. Judul yang dipilih serta alur cerita yang berfokus pada perjuangan menghadapi kesulitan ini melahirkan iringan ritme yang menyentuh hati “Kekurangan yang Menyatukan” dan karya ini berhasil meroket dengan penghargaan juara 1 film pendek.
Sementara itu, Dirja Mahendra Atmaja, merupakan pemenang Juara 1 pada Uluslararas? Ö?renci Ödülleri 2023 kategori puisi. Puisi yang berjudul “Ulucami'deki A?açlar” dibuat dengan gaya bahasa cukup rumit.
Sebab, memilih objek-objek ekologis untuk mensubstitusikan isu-isu sosial. Setiap baitnya menekankan emosionalitas untuk bait selanjutnya menyebabkan ledakan emosional ditumpahkan pada satu kalimat singkat di akhir puisi ini sukses membuat para juri terpukau tak terucap ketika membaca karya puisi tersebut.
Ketertarikan Dirja terhadap dunia tulis-menulis sudah dimulai sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Bahkan, beberapa karya puisi dan cerita pendeknya telah dimuat di media-media cetak lokal dan nasional sejak itu.
Di masa kuliah ini, minat Dirja dalam bidang kepenulisan terus-menerus diasah untuk membangun reputasi dalam bidang riset dan kesempatan yang diberikan YTB kali ini membuat karyanya semakin terbang jauh di kancah Internasional dan tidak hanya membawa nama pribadinya, tetapi juga mengharumkan nama bangsa Indonesia.
Abdul Rilan Syarif, mahasiswa dari Bursa Uludag University, juga telah mencatat prestasi mengagumkan dengan meraih Juara 3 dalam kategori Film Pendek pada Uluslararas? Ö?renci Ödülleri 2023. Abdul memilihberpartisipasi dalam kompetisi ini meskipun awalnya tidak terlalu tertarik karena sedang sibuk dengan beberapa proyek lain.
Namun, dengan satu film pendek yang sudah selesai dan belum pernah dipublikasikan, ia melihat peluang untuk mencoba mendaftarkan karyanya. Keputusannya untuk berpartisipasi bukan didorong oleh keinginan untuk menang, tetapi lebih pada kesempatan untuk menguji karyanya di arena internasional.
Abdul berpendapat melibatkan diri dalam lomba adalah bagian penting dari kehidupan seorang pelajar, sebagai sarana untuk bereksplorasi dan mengembangkan kemampuan diri.
Abdul menyebut pentingnya lomba ini tidak hanya terbatas pada prestasi yang bisa diraih, tetapi juga pada kesempatan berdiri mewakili Indonesia di tengah komunitas internasional.
Keberhasilannya meraih Juara 3 bukan hanya membuktikan kualitas karyanya tetapi juga membawa kehormatan bagi negara di forum global. "Berpartisipasi dalam kompetisi seperti ini memperkuat karakter saya dan memperluas kemampuan berkomunikasi serta berinteraksi dalam skenario multikultural," kata Abdul dalam keterangan tertulis, Rabu, 5 Juni 2024.
Dia menekankan setiap pelajar harus memanfaatkan kesempatan semacam ini. Tidak hanya untuk menang tetapi untuk mengasah kemampuan sosial dan profesional, memperdalam pengalaman belajar, dan mengembangkan jaringan yang bisa membawa manfaat jangka panjang untuk karir mereka.
Alim Bahri Azhari dari Bursa Uludag University, yang berhasil memenangkan kategori Ide Kewirausahaan Terbaik, memiliki visi yang lebih besar dari sekadar meraih penghargaan. Alim berbagi aspirasinya untuk mewujudkan dan melanjutkan ide kewirausahaannya sehingga dapat memberikan dampak positif pada hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki.
"Harapannya nanti benar-benar diwujudkan dan dibawa ke hal yang lebih lanjut sehingga nanti bisa memberi dampak ke hubungan Indonesia dan Turki," kata Alim.
Menurutnya, penghargaan ini bukan hanya tentang kemenangan pribadi, tetapi juga tentang bagaimana ide-ide inovatif dapat menjadi jembatan yang menguatkan kerja sama dan pemahaman lintas budaya antara dua negara. Ini menunjukkan kreativitas dan inovasi bisa berperan penting dalam diplomasi dan pertukaran budaya.
Pendaftaran untuk kompetisi ini dibuka setiap tahun melalui situs resmi Türkiye Burslar? antara bulan Agustus atau Oktober, dengan pengumuman pemenang di musim semi berikutnya. Edisi tahun ini, ISA diadakan di Millet Kütüphanesi (Perpustakaan Nasional), bagian dari Cumhurba?kanl??? Külliyesi (Kompleks Kepresidenan) di Ankara.
Baca juga: Ikut Peduli Lingkungan, Mahasiswa Indonesia di Glasgow Tanam Pohon di Cathkin Saat Puncak Musim Dingin |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id