Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG, subsp. FER, MPH. Int. Aff. RANZCOG, FICRM. DOK UI
Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG, subsp. FER, MPH. Int. Aff. RANZCOG, FICRM. DOK UI

Top! Guru Besar UI Prof. Budi Wiweko Orang Indonesia Pertama Raih Gelar Kehormatan Tertinggi dari RANZCOG

Renatha Swasty • 29 Juli 2024 13:20
Jakarta: Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG, subsp. FER, MPH. Int. Aff. RANZCOG, FICRM., berhasil meraih RANZCOG Honorary Fellowship dari Royal Australian and New Zealand College of Obstetricians and Gynaecologists (RANZCOG). Ini merupakan gelar kehormatan tertinggi yang diberikan oleh RANZCOG kepada individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam bidang Obstetri dan Ginekologi.
 
RANZCOG adalah sebuah kolegium terkemuka di dunia yang terdiri dari dokter ahli obstetri dan ginekologi di tingkat Australia dan Selandia Baru. Kolegium ini berkomitmen meningkatkan kesehatan perempuan melalui pendidikan, pelatihan, dan penelitian di bidang Obstetri dan Ginekologi.
 
Prof. Iko, sapaan karib Budi Wiweko, menyampaikan penghargaan ini merupakan kehormatan besar baginya dan tim yang telah berkolaborasi dalam penelitian dan inovasi di bidang kedokteran reproduksi.

“Ini akan menjadi motivasi bagi kami untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi di Indonesia dan Asia,” ujar Iko yang juga Ketua Senat Akademik UI itu dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan UI, Senin, 29 Juli 2024.
 
Keberhasilan Prof. Iko menandakan ia telah mencapai standar profesional tertinggi dan diakui oleh komunitas medis di Australia dan Selandia Baru. Melansir dari website resmi RANZCOG, Prof. Iko adalah orang Indonesia pertama yang menerima gelar tertinggi ini.
 
Atas penghargaan tersebut, Prof Iko memiliki tanggung jawab untuk terus berkontribusi pada kemajuan bidang obstetri dan ginekologi sekaligus menjadi duta untuk RANZCOG di komunitas medis global. Presiden RANZCOG, Dr. Gillian Gibson, menyampaikan ucapan selamat atas kontribusi luar biasa Prof. Iko terhadap kesehatan Perempuan.
 
Hal ini khususnya melalui kepemimpinannya dalam berbagai komite penting di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta perannya dalam memajukan pendidikan dan penelitian di bidang obstetri dan ginekologi di Indonesia dan Asia Tenggara.
 
Selain itu, dedikasi Prof. Iko melalui upaya dan berbagai program nyata dalam meningkatkan kolaborasi antara RANZCOG dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), menjadi salah satu penilaian komite yang menghasilkan keputusan Prof. Iko dinyatakan layak menerima penghargaan tersebut.
Melalui penghargaan ini juga dapat membuka peluang kolaborasi dan pertukaran pengetahuan internasional serta meningkatkan profil profesional penerima dan member platform yang lebih luas untuk memengaruhi kebijakan dan praktik dalam Obstetri dan Ginekologi.
 
Sepanjang kariernya, Prof. Iko telah meraih berbagai penghargaan bergengsi, di antaranya Young Gynecologist Award dari Asia & Oceania (2007), Dosen Berprestasi Nasional (2015), menjabat sebagai Presiden Asia Pacific Initiative on Reproduction (ASPIRE), menjabat sebagai Presiden Asia Pacific Initiative on Reproduction (ASPIRE), dan merupakan pendiri Asian Society for Fertility Preservation (ASFP).
 
Selain itu, Prof. Iko juga merupakan Ketua Komite dari Komite Kedokteran Reproduktif, Endokrinologi, dan Infertilitas dari Federasi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Se-Asia dan Oceania.
 
Dia juga dikenal sebagai salah seorang profesor termuda dalam bidang Ilmu Kedokteran. Di antara berbagai pencapaiannya, ia diakui sebagai dokter pertama yang melakukan simpan beku Folikel Antral di Asia dan aktif dalam pengembangan teknologi kedokteran reproduksi.
 
Sampai saat ini, Prof. Iko telah menghasilkan lebih dari 140 publikasi di Scopus dan 62 publikasi di PubMed. Ia memiliki H-index 15 dan telah memenangkan berbagai penghargaan penelitian, termasuk Peneliti Terbaik FKUI selama beberapa tahun berturut-turut dan Best Paper Award di Asia Pacific Initiative on Reproduction.
 
Inovasinya meliputi pengembangan teknologi reproduksi seperti SMART IVF dan Indonesia Kalkulator Oosit (IKO). Prof. Iko juga telah membuat berbagai inovasi penting di bidang Genomik dan Kedokteran Presisi. Salah satu inovasi utamanya adalah pengembangan Nomogram Anti Mullerian Hormone (AMH) yang digunakan sebagai peramal usia biologis Perempuan.
 
Sebagai salah satu founder dan Wakil Direktur IMERI FKUI, Prof. Iko memiliki peranan strategis untuk mengarahkan berbagai program penelitian dan pendidikan untuk memperkuat kapasitas penelitian medis di Indonesia. Selain itu, memungkinkan kolaborasi lebih luas dengan institusi internasional dan meningkatkan reputasi FKUI sebagai pusat unggulan dalam pendidikan dan penelitian kedokteran.
 
Bentuk nyata inovasi dan dedikasi Prof. Iko juga dapat dilihat melalui Medical Technology Research Center, Writing Center, Research Management Office, dan Indonesia Reproductive Medicine Research and Training Center (INA REPROMED), Research Biobank dan Bioinformatics Core Facilities yang mendukung penelitian genomik dan kedokteran presisi.
 
Honorary Fellowship adalah gelar kehormatan tertinggi yang kandidatnya dinominasikan oleh anggota RANZCOG atau organisasi profesional terkait. Seleksi dilakukan melalui proses ketat oleh komite khusus RANZCOG/Dewan RANZCOG.
 
Kemudian, komite melakukan penilaian ketat dan selektif terhadap setiap nominasi kandidat dari berbagai negara berdasarkan kontribusi signifikan yang telah diberikan oleh masing-masing kandidat dalam bidang kesehatan perempuan.
 
Baca juga: Top! Mahasiswa UI Borong Penghargaan di Forum Farmasi se-Asia Pasifik

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan