Danau yang terletak di Legok, Telanaipura, Kota Jambi ini mengaliri air dari Sungai Batanghari dan menjadi penghidupan buat masyarakatnya. Sejak dulu, warga mengambil ikan di danau itu.
Dulunya, Danau Sipin merupakan area budidaya ikan keramba. Namun, makin lama keramba makin banyak sampai muncul eceng gondok yang berlebihan dan membuat ikan tak bisa hidup.
Hal itu membuat warga kesulitan mencari ikan. Akhirnya, pemerintah daerah merelokasi keramba hingga akhirnya Danau Sipin bisa kembali menjadi mata pencaharian warga.
“Nah danau yang di tengah kota ini punya sejarah yang panjang, harus kita jaga kelestariannya,” kata Wakil Wali Kota Jambi Maulana di Danau Sipin, Jumat, 4 Agustus 2023
Kini, Danau Sipin tak cuma menjadi sumber mata pencaharian warga yang mengambil ikan tapi menjadi salah satu objek wisata yang digemari masyarakat tak cuma warga kota tapi juga wilayah-wilayah lain di Jambi.
Pengunjung bisa menghabiskan waktu menikmati danau atau bermain bebek-bebekan yang disediakan pengelola. Ukuran danau yang cukup luas bisa membuat masyarakat puas menghabiskan waktu di situ.
.jpeg)
Penyerahan benih bibit ikan dari Wakil Wali Kota Jambi Maulana (baju hitam) kepada
tim Ekspedisi Sungai Batanghari. Medcom.id/Renatha Swasty
Upaya pelestarian Danau Sipin terus dilakukan salah satunya melalui Festival Gong Sitimang. Dalam festival ini, Tim Ekspedisi Sungai Batanghari yang tengah mengikuti Kenduri Swarnabhumi 2023 mengunjungi Danau Sipin.
Tak sekadar berkunjung, tim mengajak masyarakat khususnya warga di sekitar dan anak-anak sekolah untuk terus merawat Danau Sipin. Sebanyak 1.000 pohon, seperti durian, tembesi, dan mahoni ditanam.
Selain itu, ada penyebaran 10.000 bibit ikan nilam, ikan endemik di Jambi. Acara juga diisi dengan seminar soal pelestarian lingkungan dan pameran UMKM.
"Mudah-mudahan dengan diangkat oleh tim ekspedisi, Danau Sipin bisa menjadi salah satu
destinasi ekowisata yang berada di kota Jambi," ujar Maulana.
Pelestarian Danau Sipin demi keberlanjutan hidup
Danau Sipin masih menjadi sumber bagi masyarakat sekitar untuk menggantungkan hidup. Hal ini terlihat dari banyaknya alat tangkap ikan tradisional atau yang disebut tangkul di danau itu. Meski, kini danau sudah menjadi area wisata dan latihan pacu perahu.Peneliti sekaligus dosen Universitas Jambi Tedjo Sukmono mengungkapkan Danau Sipin sendiri memiliki 15 spesies ikan, seperti gurame, nilam, baung, gabus, dan lainnya. Dia mengatakan penting untuk terus menjaga ekosistem Danau Sipin agar ikan-ikan tetap hidup dan bisa dimanfaatkan masyarakat.
"Danau itu untuk dia (ikan) biar sustainable kita perlu mengatur keramba dan alat tangkapnya. Kalau idealnya sih (keramba) sepertiga dari danau ini agar ikan punya ruang gerak," kata Tedjo yang juga ikut menebar benih ikan.
Tedjo menyebut penyebaran benih ikan merupakan salah satu cara baik karena danau bisa menjadi refuge area atau tempat bertahan ikan ketika Sungai Batanghari tengah keruh.
“Mudah-mudahan dengan kita tambah stok ikan di sini bisa besar dan bisa dimanfaatkan masyarakat,” ujar Tedjo.
.jpeg)
Penyebaran bibit ikan nilam di Danau Sipin. Medcom.id/Renatha Swasty
Pamong Budaya Utama Kemendikbudristek, Siswanto, mengatakan budaya untuk melestarikan lingkungan bisa menentukan keberlanjutan mahkluk hidup yang tinggal di dalamnya. Lingkungan yang terawat tentu akan memberikan kesejahteraan bagi warganya.
"Pelestarian lingkungan itu untuk kesejahteraan masyarakat," tutur dia.
Pihaknya sengaja bekerja sama dengan komunitas, seniman, hingga budayawan untuk menggerakan warga menjaga Danau Sipin. Khususnya terkait masalah pembuangan sampah dan mata pencaharian yang "masih mengganggu" ekosistem sungai maupun ekosistem daratan untuk hutan.
Siswanto menyebut ketika warga sudah sadar untuk menjaga lingkungannya, pasti ke depan bakal merasa tidak nyaman bila ada sampah. Masyarakat juga didorong mempunyai inovasi-inovasi tentang pengembangan pariwisata untuk bisa memanfaatkan lingkungannya.
"Bisa usaha kuliner, kerajinan. Jadi masyarakat tetap memperoleh manfaatnya," tutur dia.
Baca juga: Pelestarian Lingkungan dan Budaya di Sungai Batanghari Didorong Lewat Upaya Sekecil Apa pun |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News