Anak muda yang menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bakal menjadi dewasa dan memasuki dunia kerja saat Indonesia berada di usia emas atau 100 tahun pada 2045. Untuk itu, situasi Pemilu 2024 turut menentukan keberhasilan bonus demografi.
"Pemilu 2024 menentukan berhasil atau gagalnya bangsa kita mengelola bonus demografi. Target SDGs, cita-cita Indonesia layak anak, Indonesia emas semuanya ada," kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sylvana Maria, dalam diskusi Guru dan Pemilu Ramah Anak secara daring, Selasa, 8 Agustus 2023.
Sylvana menyebut dalam pemantauan KPAI, ada potensi Pemilu 2024 tak sesuai harapan. Pihaknya memprediksi adanya eksploitasi hingga hak anak yang tak terpenuhi dalam pendekatan politik dalam pemilu.
"Padahal anak atau remaja sampai 17 tahun, mereka bukan lagi follower tapi peserta aktif, tapi mereka juga rentan pada aksi anarkis dan perbuatan kriminal," tutur dia.
Dia memprediksi Pemilu Serentak 2024 juga bakal menyimpan potensi pelanggaran besar. Seperti pemalsuan data anak, video pelintiran kebencian dengan memanfaatkan kepolosan anak, mobilisasi anak melakukan ujaran kebencian, dan lain sebagainya.
"Hal ini mesti jadi catatan yang perlu diwaspadai," tegas dia.
Baca juga: Pemilu 2024 Momentun Politik Bagi Masa Depan Anak Indonesia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News