Alumni Connect Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia menuntut pertanggungjawaban universitas yang terlibat. Perguruan tinggi diminta memberikan kompensasi dan perlindungan kepada korban dan keluarganya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Hukum dan HAM juga didorong membenahi aturan soal magang.
"Benahi peraturan dan praktik magang ke luar negeri yang merugikan universitas dan mahasiswa di Indonesia," tulis Alumni Connet PPI Dunia dalam pernyataannya dikutip dari laman Instagram @alumniconnect.ppid, Selasa, 2 April 2024.
Alumni Connect PPI Dunia dan Alumni PPI Dunia bersedia membantu melakukan pendampingan psikologis dan trauma yang dihadapi korban kasus TPPO program ferienjob di Jerman. Pihaknya juga siap menjalin kerja sama dengan seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk membagikan pengalaman kerja dan magang alumni PPI di luar negeri agar kasus TPPO ini tidak terulang kembali.
Alumni Connect PPI Dunia juga mengingatkan kembali pentingnya perumusan dan pengesahan RUU Perlindungan Pelajar Indonesia di luar negeri yang sudah menjadi agenda PPI Dunia dalam beberapa tahun ini.
"Agar pelajar Indonesia yang studi dan bekerja di luar negeri terlindungi hak-haknya dengan baik," tulis Alumni Connect PPI Dunia.
Alumni Connect PPI Dunia juga mengapresiasi kinerja Polri, khususnya Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo dan jajaran Satuan Tugas (Satgas) TPPO Mabes Polri yang berkomitmen memberantas praktik TPPO. Pihaknya turut mendukung upaya Mabes Polri mengusut tuntas kasus TPPO ferienjob di Jerman. (Syarief Muhammad Syafiq)
Baca juga: 3 Tersangka TPPO Ferienjob Bekerja di Universitas, Polisi Buru 2 Orang yang Mangkir |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News