“Alhamdulillah, tahun ini kita dapat merayakan Idulfitri secara bersama-sama, menunjukkan persatuan dan kesatuan umat Islam di Indonesia,” ujar Asep dikutip dari laman uinjkt.ac.id, Senin, 31 Maret 2025.
Meskipun menyambut Idulfitri dengan suka cita, Asep sedih atas berakhirnya bulan Ramadan yang penuh berkah. Menurutnya, Ramadan adalah bulan penuh dengan rahmat dan ampunan.
“Kita tentu merasa sedih meninggalkannya, namun semoga nilai-nilai kebaikan yang telah kita jalani selama Ramadan dapat terus kita pertahankan di bulan-bulan berikutnya, ” kata dia.
Baca juga: Idulfitri 2025, Mendiktisaintek Sebut Bisa Jadi Momen Berkontribusi Majukan Ilmu Pengetahuan |
Asep mengajak seluruh umat Islam menjadikan Idulfitri sebagai sarana mempererat silaturahmi, meningkatkan kepedulian sosial, dan terus menjaga semangat kebersamaan dalam keberagaman. Asep menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai Ramadan, seperti kejujuran, kesabaran, dan kepedulian terhadap sesama, agar tetap menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Penetapan Idulfitri 1446 H yang jatuh pada 31 Maret 2025 sejalan dengan keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Muhammadiyah, yang sebelumnya telah menetapkan tanggal yang sama berdasarkan metode hisab. Hal ini menunjukkan keselarasan dan kebersamaan dalam menentukan hari raya, yang diharapkan dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah di Indonesia.
Asep berharap semangat persatuan yang tercermin dalam perayaan Idulfitri tahun ini dapat menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk terus bekerja sama dalam membangun bangsa yang lebih baik.
“Mari kita rayakan Idulfitri dengan penuh kebahagiaan, namun tetap waspada dan menjaga kesehatan diri serta keluarga. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan memberkahi kita semua,” tutur Asep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News