Capaian itu sangat menginspirasi, mengingat ia sambil bekerja sebagai dosen Program Studi Kimia di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dewi adalah alumnus prodi Kimia UGM jenjang sarjana pada tahun 2020, yang kemudian menyelesaikan studi magister dan doktoral di kampus yang sama pada tahun 2022 dan 2025.
Dewi bersyukur dapat menyelesaikan studi doktoral di tengah berbagai tantangan. Apalagi dia mesti menempuh pendidikan hingga menyelesaikan jenjang doktor dengan keterbatasan ekonomi.
Dia bercerita saat masih berkuliah S1, ia mendapatkan uang saku Rp600 ribu perbulan yang harus diatur agar cukup untuk kos, makan, dan kebutuhan perkuliahan. Dari sana, ia belajar banyak tentang kemandirian hingga bisa bertahan sampai jenjang S3.
“Motivasi saya sederhana, saya hanya ingin membuktikan bahwa latar belakang ekonomi tidak membatasi impian seseorang,” ujar Dewi dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa, 29 April 2025.
Dia mengawali kuliah pada tahun 2016 lewat bantuan beasiswa Bidikmisi. Setelah lulus sarjana pada tahun 2020, Dewi kembali menerima beasiswa Program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU).
Baca juga: Ada-Ada Saja! Mertua Kejutkan Menantu di Wisuda UGM Pakai Kostum Ledhek Gogik |
Program ini memberikan percepatan bagi sarjana unggulan untuk menempuh S2 dan S3 sekaligus. “Awalnya, saya tidak menyangka bisa sampai di jenjang doktoral. Tapi setelah menyelesaikan S1, saya mendapatkan kesempatan mengikuti seleksi program PMDSU dan bersyukur diterima,” ujar Dewi.
Di Pendidikan doktor, disertasinya membahas mengenai sintesis dan pengembangan material katalis berbasis material anorganik, khususnya aplikasi reaksi organik seperti reaksi cross-coupling. Dalam penelitian itu, Dewi memodifikasi material berbasis silika dan titania dengan senyawa organosilan dan logam transisi untuk meningkatkan aktivitas dan kestabilannya sebagai katalis heterogen.
“Tujuannya adalah menghasilkan material yang bisa digunakan untuk sintesis senyawa-senyawa penting, namun dengan metode yang lebih ramah lingkungan dan efisien,” tutur dia.
Dewi tetap akan melanjutkan penelitian sebagai penerapan Tri Dharma pendidikan. Ia ingin mengembangkan material katalis yang tidak hanya aktif, tapi juga stabil dalam berbagai kondisi reaksi.
Selain itu, ia juga ingin menjajaki kolaborasi lintas disiplin, misalnya antara kimia material dengan teknik lingkungan atau farmasi, untuk aplikasi yang lebih luas.
Ke depan, Dewi ingin terus mengembangkan riset, khususnya dalam bidang katalis dan kimia material.
“Saya juga berharap bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa-mahasiswa dari latar belakang sederhana seperti saya, bahwa mimpi setinggi apa pun bisa dicapai asal kita punya tekad dan semangat belajar yang kuat,” ujar Dewi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News