Menurutnya, kondisi itu tidak boleh dianggap sebagai kegagalan melainkan batu loncatan untuk menuju kesempatan yang lebih baik.
"Walaupun ada sarjana yang jadi pengemudi ojol atau petugas kebersihan, itu hanya jalan sementara. Yang penting, manfaatkan situasi itu dengan baik,” kata JK dalam pidato Wisuda Semester Genap Tahun Akademik 2025/2026 di Balairung UI, Kamis, 11 September 2025.
JK mengakui saat ini terjadi keterbatasan lapangan kerja. Hal ini dipengaruhi stagnasi ekonomi hingga kebijakan pembatasan formasi aparatur sipil negara (ASN).
Baca juga: Lebih Dari Satu Juta Pengangguran adalah Sarjana, Begini Respons Kemendiktisaintek |
“Pada keadaan ekonomi bangsa seperti ini, tidaklah mudah mendapat pekerjaan. Pemerintah telah membatasi untuk menjadi PNS, dunia usaha dalam suasana yang stagnan,” ujar JK.
Dia menekankan sarjana baru tidak boleh bergantung pada pola lama di mana lulusan hanya menunggu kesempatan kerja sesuai bidang studi. Sebaliknya, lulusan harus berani mencari alternatif, beradaptasi, bahkan menciptakan peluang sendiri demi memiliki pekerjaan dan karier.
“Jangan khawatir pada jurusan, tapi semua ada pada logika dan kemampuan Anda. Itu modal besar,” ucap dia.
JK menekankan dengan kondisi pasar kerja yang semakin kompetitif, penting bagi lulusan untuk mempunyai inovasi. Termasuk, membangun keberanian menghadapi kenyataan.
“Anda bukan menjadi masalah, tapi harus menyelesaikan masalah. Jadilah orang solutif, bukan beban,” tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News