Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) membagikan tata cara pendaftaran SNMPTN 2021 yang telah dibuka mulai 15 Februari sampai 24 Februari 2021. Ada tujuh langkah yang bisa dilakukan siswa yang dinyatakan eligible untuk mendaftar mengikuti SNMPTN.
Pernyataan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro tentang adanya indikasi mutasi covid-19 di Indonesia juga cukup diminati pembaca. Indikasi berasal dari hasil penelitian genome sequencing virus korona yang ada di Indonesia.
Bambang mengungkapkan mutasi strain virus korona mayoritas terjadi di wilayah yang memiliki angka infeksi tertinggi di Indonesia. Secara spesifik, ia menyebut beberapa daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Berikut tiga berita terpopuler kanal Pendidikan pada Senin, 15 Februari 2021:
1. Cara Pendaftaran SNMPTN 2021
LTMPT mengumumkan pendaftaran SNMPTN 2021 telah dibuka pada Senin, 15 Februari 2021 pukul 15.00. Masa pendaftaran berlangsung hingga 24 Februari 2021.Pendaftaran dapat dilakukan di https://portal.ltmpt.ac.id. Hanya siswa eligibel yang bisa melakukan proses pendaftaran.
Berita selengkapnya di sini
2. Program Bangkit 2021 Kemendikbud
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti Kemendikbud) meluncurkan program Bangun Kualitas Manusia Indonesia (Bangkit) 2021 untuk mengasah kemampuan teknologi mahasiswa di Tanah Air. Program ini bakal diikuti 3.000 mahasiswa guna pengembangan karir di bidang teknologi."Tahun ini ada 40 ribu peserta yang mendaftar dan ada 3.000 peserta yang terpilih untuk belajar pada bidang teknologi," kata Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam dalam Pembukaan Bangkit 2021, secara virtual, Senin, 15 Februari 2021.
Berita selengkapnya di sini
3. Terjadi Mutasi Covid-19 di Jakarta hingga Jawa Barat
Menteri Riset Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro menduga virus covid-19 di Indonesia sudah bermutasi. Dugaan tersebut berasal dari hasil penelitian genome sequencing virus korona yang ada di Indonesia."Telah ada semacam mutasi strain virus di Indonesia. Secara demografi atau geografi sebagian (mutasi) itu sebagian besar berasal dari provinsi yang memiliki angka infeksi tertinggi di Indonesia," kata Bambang dalam webinar Genomic Surveillance, Mutation, and Vaccine, Senin, 15 Februari 2021.
Berita selengkapnya di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News