“Kalau lihat, ya, di report-nya WHO itu di 2023 di Kamboja itu ada yang terinfeksi dua dan meninggal satu. Kalau kita baca di sini, ya, terdapat 136 kasus fatal yang menyerang di manusia. Fatal itu berarti beserta kematian,” papar dosen Virologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair), Martia Rani Tacharina, dalam webinar Kuliah with Ubur (KUTUB) bertema Avian Influenza: Monitor, Awasi, dan Cegah Penyebaran Avian Influenza dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 4 Mei 2023.
Martia mengatakan belum terdeteksi virus Avian Influenza menjangkiti manusia di Indonesia. Namun, virus tersebut muncul di Kalimantan dan telah menjangkiti unggas.
“Di Indonesia sendiri kasus pertama itu bebek peking di Kalimantan Selatan pada Mei 2022. Itu terkonfirmasi, ya,” tutur dia.
Martia menyebut salah satu penyebab Avian Influenza sampai menjangkit manusia adalah keterlambatan pencegahan. Dia menjelaskan virus harus diatasi ketika masih menjangkit pada hewan.
“Kelemahan hampir semua orang di seluruh dunia, kalau outbreak-nya masih di Hewan, tidak diperhatikan. Tapi begitu sampai menyerang manusia, barulah WHO mengambil tindakan bahwa perlu urgensi penanganan outbreak AI ini,” tutur dia.
Martia mengatakan ada beberapa langkah untuk mengendalikan penyebaran Avian Influenza. Tujuannya, agar virus tidak menjangkit ke manusia, khususnya masyarakat Indonesia.
Pertama, monitoring berkala dan terintegrasi. “Jadi, harus ada kerja sama antara peternak, pedagang unggas, Kementerian Pertanian, dinas peternakan, balai-balai pengujian, dan juga karantina,” papar dia.
Kedua, mengoptimalkan vaksinasi dan stamping out. Martia mengatakan langkah ini dapat dilakukan oleh peternak dan pelaksanaannya harus rutin.
“Pemberian vaksin harus rutin dan tepat waktu. Karena kalau antibodi, antibodi itu perlu peningkatan dan perlu di-booster. Sehingga belum turun, dia sudah naik lagi,” tutur dia.
Dia menjelaskan stamping out dengan cara depopulasi dengan euthanasia menggunakan CO2. Jadi, harus dipingsankan dulu dengan CO2 baru dibakar bangkainya.
Terakhir, pelaporan dan penyuluhan. Martia mengatakan apabila ada kasus terduga Avian Influenza, masyarakat mesti segera melaporkan ke dinas terkait. Selain itu, pemerintahan dan dinas terkait juga harus turut menyosialisasikan pemahaman mengenai Avian Influenza kepada masyarakat.
Baca juga: Pakar IPB Ungkap Pencegahan Flu Burung pada Ternak Unggas |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News