Flu burung atau avian influenza (AI) menjadi ancaman bagi kesehatan global sebab virusnya berpotensi bermutasi menjadi lebih ganas. Guru Besar Ilmu Penyakit Hewan, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB), IPB University, I Wayan Teguh Wibawan, memaparkan langkah pencegahannya dapat dilakukan dengan penerapan biosekuriti ketat.
Seperti isolasi, sanitasi (cuci dan desinfeksi), dan control movement atau lalu lintas ternak. Serta vaksinasi menggunakan vaksin AI H5N1 yang telah terdaftar.
“Perlu dicatat virus flu burung ini mudah bermutasi sehingga khasiat vaksin yang ada harus selalu dimonitor, apakah masih efektif terhadap virus challenge lapang,” papar I Wayan dalam keterangan tertulis, Senin, 6 Maret 2023.
I Wayan mengatakan vaksinasi flu burung pada ternak ayam khususnya, baik di breeding farm dan layer komersial sudah dilakukan berkala. Sedangkan, pada ternak bebek, belum semua melakukan vaksinasi flu burung.
“Ada laporan peningkatan kematian pada ternak bebek di Kalimantan Selatan pada ternak bebek yang tidak divaksinasi. Penyebabnya adalah virus flu burung serotipe H5N1 diduga subclade baru (masih diskuenzing),” ucap dia.
I Wayan menjelaskan cara penularan flu burung umumnya melalui kontak langsung antara unggas sakit dengan unggas lain, melalui orang, truk, dan sarana produksi ternak yang sudah tercemar.
Baca juga: Waspada, Pakar IPB Ingatkan Wabah Flu Burung Bisa Merebak Lagi |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News