Zaki menulis esai soal pengolahan sampah. Pemuda asal Mojokerto tersebut memilih subtema pengolahan sampah organik bukan tanpa alasan.
“Kebanyakan orang hanya berfokus pada pengolahan sampah anorganik, padahal potensi reduksi sampah organik juga perlu dikaji,” ujar Zaki dalam keterangan tertulis, Senin, 14 November 2022.
Berdasarkan urgensi pengolahan sampah organik dan latar belakangnya di Teknik Lingkungan, Zaki memutuskan menggali ide dan inovasi dengan menghadirkan sistem manajemen sampah organik berbasis aplikasi dan internet, yaitu GOTWASTE. “GOTWASTE merupakan aplikasi pengolahan sampah yang terintegrasi dengan budidaya larva Black Soldier Fly (BSF),” ucap dia.
Budidaya larva BSF dipilih karena keefisienan dan keefektifan dalam mendukung proses pengolahan sampah. Dia mengungkapkan siklus hidup larva BSF yang cepat sangat cocok diterapkan bagi kampus-kampus dengan timbunan sampah organik yang besar dan lahan terbatas.
Zaki menjelaskan GOTWASTE juga dirancang untuk memudahkan distribusi dan pengangkutan timbunan sampah organik. “Nantinya, produk hasil pengelolaan sampah akan dialirkan ke Unit Pengelolaan Sampah (UPS) masing-masing,” tutur Zaki.
Dia menjelaskan ada empat fitur yang ditawarkan pada aplikasi garapannya. Yakni fitur tracking lokasi tempat sampah, tracking lokasi pengangkut sampah, tukar poin, dan media massa online yang berisi artikel ataupun literatur mengenai pengelolaan sampah.
“Fitur yang menjadi keunggulan dan membuat aplikasi saya autentik adalah fitur tukar poin,” ungkap Zaki.
Zaki menyebut fitur tukar poin dirancang untuk menumbuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab sivitas akademika pada setiap kampus atas pengelolaan sampah dengan memberikan reward. Zaki berharap dengan pemberlakuan sistem reward dan poin pengguna GOTWASTE aktif berkontribusi dan menikmati proses menjaga lingkungan.
“Reward yang diberikan dapat berupa pakan ternak, pupuk kompos, atau dalam bentuk lain sesuai kebijakan kampus masing-masing,” tutur dia.
Karya yang dibuat Zaki tersebut disambut hangat dan positif oleh juri pada The 2nd NSLSM 2022. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Zaki meraih penghargaan esai terbaik dan mampu mengalahkan 62 peserta dari 35 universitas di Indonesia.
“Saya berharap semoga GOTWASTE bisa segera dihilirisasi agar mampu memberikan pengaruh positif bagi lingkungan, terutama di ITS,” ujar dia.
Kegiatan ini diselenggarakan UI GreenMetric dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) sebagai tuan rumah. kegiatan mengusung tema Collective Actions for Transforming Sustainable Universities in The Post Pandemic Time.
Baca juga: ITS Unjuk Gigi, 62 Inovasi Teknologi Dipamerkan di TENNOVEX 2022 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News