Ilustrasi bully. Medcom
Ilustrasi bully. Medcom

Viral, 5 Siswa Labschool Cibubur Diduga Jadi Korban Bullying Kakak Kelas: Dijadikan 'ATM' hingga Dipukuli

Ilham Pratama Putra • 03 Oktober 2022 11:20
Jakarta: Kasus kekerasan di sekolah kembali terulang. Kali ini, diduga terjadi di SMA Labschool Cibubur.
 
Kasus itu menjadi viral di media sosial Twitter. Pemukulan menyasar lima siswa di sekolah tersebut. 
 
Cerita soal kasus kekerasan itu diungkap akun Twitter @Kanato2350. Dia menyebut bullying terjadi antar geng siswa di SMA Labschool Cibubur. 

"Kejadian ini sebenarnya sudah lama, sekitar Agustus 2021, tapi akan saya angkat lagi karena kasusnya belum selesai. Yang saya tulis ini adalah cerita dari sisi korban," ungkap Kanato dalam akun Twitter-nya @Kanato2350 dikutip Senin, 3 Oktober 2022. 
 
Dia menjelaskan di SMA Labschool Cibubur terdapat dua geng, yaitu Stone dan Bakir. Kedua geng itu dia sudah lama terkenal di sekolah tersebut. 
 
"Yang saya ceritakan ini adalah kasus dari geng Stone. Jadi, korbannya ada lima orang. Mereka sebenarnya sudah diincar oleh si Stone ini dari awal masuk sekolah, tapi karena online jadi tidak bisa bertindak apa-apa. Ketika sekolah sudah offline, lima orang ini langsung diajak masuk Stone, mereka awalnya tidak mau," beber dia.
 
Tapi, karena mendapat ancaman dan pemaksaan, akhirnya mereka setuju masuk Stone. Alih-alih dijadikan kawan, lima orang ini malah dijadikan sebagai "ATM" oleh geng itu. 
 
"Uangnya sering dimintain, kalau enggak kasih akan diancam dibunuh, dipukul, disiksa, dan lain-lain. Intinya diperas gitu," tulis Kanoto.
 
Karena sudah muak, lima orang ini izin untuk keluar dari Stone, tapi tidak diperbolehkan oleh gengnya. Katanya, kalau keluar akan dibunuh. 
 
Sejak mereka minta untuk keluar dari geng, mereka semakin diteror dan diancam. Sampai suatu hari, lima orang ini dipanggil oleh gengnya ke suatu tempat di Ciracas. 
 
Kanato2350 menyebut karena mereka terus dipaksa dan diancam, akhirnya kelimanya pasrah dan pergi ke tempat tersebut. Di sana ada sekitar 21 orang, termasuk lima korban dan sisanya pelaku atau anggota geng.
 
Selama di sana, lima korban dipukul dan ditendang cukup lama. Mereka tiba sejak sore hari dan baru pulang malam.
 
"Jadi, bayangkan digebukin selama itu. Salah satu korban, inisial R, baru sampai rumah jam 21.30," beber dia. 
 
Kanoto2350 menyebut handphone kelima korban juga diambil oleh Stone. Sehingga, korban tidak bisa mengabari orang tuanya. 
 
"Jadi, pas R pulang, dia langsung masuk ke kamarnya. Ibunya tidak tahu kalau anaknya digebukin karena pas itu si R pakai topi dan jaket, jadi memar dan lukanya tidak kelihatan," sebut dia. 
 
Lalu, ibu dari R mendapat kabar dari teman R yang juga merupakan korban, bahwa R dan teman-temannya mendapat pukulan. Mengetahui hal tersebut, ibu R mendobrak kamar R dan berteriak histeris mendapatkan anaknya memar seluruh badan.
 
Ibu R langsung membawa R ke rumah sakit Polri dan langsung divisum dan melaporkan hal tersebut kepada polisi. Ibu R dan ibu dari korban lainnya juga melaporkan hal ini ke pihak sekolah. 
 
"Tapi, pihak sekolah tidak menganggap ini sebagai kejadian yang besar, intinya dianggap enteng gitu. Kepala sekolahnya pun tidak tahu harus apa. Jadi, SMA Labschool Cibubur ini tidak berani menindak murid yang orang tuanya tajir, karena mereka merupakan donatur besar untuk sekolah. Kebetulan orang tua dari pelaku ini orang kaya," ujar dia. 
 
Bahkan, kata dia, pendiri Labschool yang juga tokoh pendidikan, Arief Rahman, menyatakan kejadian tersebut hanya kenakalan remaja biasa. Ibu dari korban langsung panas mendapat penjelasan dari Arief.
 
"Akhirnya mereka (ibu para korban) menyewa pengacara," sebut dia. 
 
Tapi, orang tua dari pihak pelaku tidak mau disalahkan, dan mereka menyewa pengacara juga. Ini membuat kasus belum selesai hingga sekarang, karena masih ada perlawanan antarpengacara.
 
Meski begitu, kabarnya pelaku sudah diskors oleh pihak sekolah. Pelaku yang memukul diskors selama sebulan dan yang hanya ikut-ikutan datang ke lokasi diskors selama dua Minggu. 
 
"Ibu dari R dibawa ke psikiater karena mentalnya cukup hancur melihat anaknya luka-luka. Jujur saya sendiri sangat kesal dan marah mendengar hal ini. Pihak sekolah yang lembek membuat orang-orang jahat berkeliaran di lingkungan yang seharusnya menjadi tempat mencari ilmu. Anak-anak yang mau sekolah jadi takut dan khawatir akan dijadikan target oleh pembully," tulis Kanoto2350. 
 
Kanato2350 menerangkan SMA Labschool Cibubur memang memiliki senioritas tinggi. Sampai-sampai "kasta" dari geng sekolah itu lebih tinggi ketimbang guru. 
 
"Kenapa saya bisa bilang gini? Terbukti dengan pihak sekolah yang tidak berani menindak murid-murid geng yang melakukan hal tidak terpuji. Labschool memang dikenal sebagai sekolah yang bagus, tapi ingat Labschool itu ada 4: Rawamangun, Kebayoran, Cibubur, dan Cirendeu. Kalau mau yang benar-benar bagus ya Kebayoran, mereka UTBK peringkat 6 Nasional tahun ini. Saya tidak promosi, tapi ini memang fakta," tulis Kanoto2350.
 
Cerita Kanoto2350 menarik perhatian warga net. Hingga berita ini ditulis, cuitan itu sudah disukai 1.964 orang dan dibagikan 1.346 kali. 
 
Cuitan itu juga mendapat beragam komentar dari warga net, seperti: 
 
"Orang-orang yang nganggep ini enteng, jangan-jangan di rumahnya ngalamin kekerasan atau malah jadi pelaku kekerasan, makanya dianggap wajar. Apalagi anak segitu udah ngelakuin kekerasan, jangan-jangan di rumah jadi korban kekerasna juga" cuit @devvidamay
 
"Baru tahu kasus ini tapi ga heran sih even dari dulu pun sejak angkatan pertama bahkan sebelum pada mulai ngumpul di nakir dan geng geng an bullying nya parah" cuit @devarafad_T
 
"Adek gue sempat setahun sekolah di Labschool Cibubur, hampir setiap hari pulang sekolah selalu nangis, ternyata mengalami perundungan oleh kaka kelas. **** bgt emang" tulis halloiki. 
 
Baca juga: Pelaku Utama Perundung Disabilitas di Cirebon Terancam Dikeluarkan dari Sekolah  

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan