Ilustrasi. Foto: Antara/Andika Wahyu
Ilustrasi. Foto: Antara/Andika Wahyu

Dirjen GTK Baru Diharapkan Fokus Meningkatkan Kualitas Guru

Muhammad Syahrul Ramadhan • 08 Mei 2020 13:26
Jakarta: Ikatan Guru Indonesia (IGI) menyoroti pelantikan Iwan Syahril sebagai Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Iwan diharapkan bisa fokus meningkatkan kualitas guru. 
 
"Satu-satunya cara untuk menghasilkan kualitas guru yang baik adalah menjadikan guru mampu meningkatkan kompetensinya secara terus-menerus dan mandiri," kata Ketua Umum IGI Muhammad Ramli Rahim melalui siaran pers, Jumat, 8 Mei 2020. 
 
Selama ini, kata Ramli, program peningkatan kompetensi guru tidak berjalan. Padahal, anggaran program ini tergolong besar.  "Semua itu terjadi karena yang dilakukan Kemendikbud lebih bersifat proyek dibanding sebuah gerakan," ujarnya. 

Menurut Ramli, Kemendikbud seharusnya memperjelas fungsi dan posisi organisasi profesi guru dalam rangka peningkatan kompetensi guru secara mandiri. Ia melihat selama ini justru organisasi di luar profesi guru yang kerap dilibatkan dalam program organisasi penggerak Kemendikbud.
 
"Organisasi profesi guru adalah amanat Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang sampai hari ini tidak dijalankan secara konsekuen oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ungkapnya.
 
Baca: Nadiem Lantik Staf Khususnya Jadi Dirjen Guru
 
IGI mengaku sudah menawarkan upaya peningkatan kompetensi guru tanpa perlu diberikan anggaran. IGI yakin peningkatan kompetensi guru betul-betul harus dilakukan mandiri melalui organisasi profesinya masing-masing.
 
Ramli menambahkan, mendorong guru meningkatkan kompetensinya secara mandiri juga dibutuhkan jaminan status dan pendapatan. Dirjen Guru dinilai harus mampu menjamin tak ada lagi guru di seluruh Indonesia, apa pun statusnya, yang mendapatkan upah di bawah standar regional.
 
Terlebih, dalam masa pandemi virus korona (covid-19) ini jutaan guru honorer tengah menghadapi situasi sulit akibat pendapatan yang tidak jelas. Mereka digaji sesuai jam pengajaran, tapi kini sudah tidak bisa hadir lagi di ruang kelas. 
 
"Guru-guru di sekolah swasta mengalami nasib yang jauh lebih parah karena anak didik dan orang tua anak didik enggan membayar uang sekolah selama masa belajar di rumah," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan