Kegigihan Lucas Alexeindre Siburian untuk bisa menjadi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional di Istana Negara pada 17 Agustus 2018 tak sia-sia. Terus berlatih dan disiplin menjadi modal bagi siswa Kelas X- MIA SMA Negeri 1 Medan ini, sehingga terpilih mewakili Provinsi Sumatera Utara.
Saat ditemui Medcom.id di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut, Lucas mengaku, menjadi bagian dari pengibar Bendera Merah Putih di Istana Negara adalah mimpi sejak masa kecil. Karena itulah, remaja kelahiran 14 April 2002 yang fasih berbahasa Inggris ini terus menempa diri, dan giat melakukan olahraga fisik.
"Dari kecil saya pengen bergabung dengan Paskibraka. Ini kemauan saya sendiri. Saya selalu ingin bisa seperti mereka yang menjadi bagian pengibar Bendera Merah Putih di Istana Negara. Orangtua dan sekolah sangat mendukung saya," kata remaja yang tinggal di Jalan Perwira Nomor 66 Medan Sunggal ini.
Putra kedua dari pasangan Ricky Siburian dan Ameta Melani Surbakti tersebut mengaku sebelum terpilih harus mengikuti serangkaian seleksi pertama di tingkat Kota Medan pada 17-19 April 2018. Setelah dinyatakan terpilih mewakili Kota Medan, remaja yang memiliki tinggi badan 176 cm dan berat badan 71 kg ini harus mengikuti seleksi lagi tingkat Provinsi Sumatera Utara di Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Kampus Medan, Jalan William Iskandar, Medan, pada 7-9 Mei 2018.
"Di tingkat provinsi, ada 132 orang yang berasal dari 33 Kabupaten/Kota se-Sumut. Seleksinya sangat ketat seperti kemampuan fisik, pengetahuan umum, budaya, kesamaptaan, psikologi dan sebagainya. Lalu saya terpilih dalam 10 orang putra-putri terbaik di tingkat nasional," ujar Lucas yang memiliki hobi bermusik dan olahraga ini.
Baca: 22 Mahasiswa Asing Mengajar di Sekolah Indonesia
Lucas yang juga putra dari Karyawan Metro TV Biro Medan ini menuturkan, untuk terpilih menjadi bagian dari calon Paskibraka Nasional, harus menanamkan sikap disiplin. Beruntung, kedua orangtuanya tak henti menanamkan bekal untuk pantang menyerah meraih impian dengan berusaha dan berdoa.
"Persiapan saya, ya harus disiplin. Apalagi saya itukan orangnya bangun agak lambat. Jadi saya melatih diri untuk bangun jam 04.00 WIB. Supaya tidak terkejut nanti saat di sana," ungkap remaja yang bercita-cita ingin masuk Akademi Kepolisian ini.
Ameta Melani ibunda Lucas berpesan agar putranya dapat menjaga nama baik daerah. Ameta juga berharap agar putranya mengikuti aturan selama nantinya berada di Jakarta selama di karantina, sebelum turun bertugas mengibarkan bendera di Istana Negara pada upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus mendatang.
"Di sana baik-baik, pintar-pintar jaga diri, ikut peraturan, karena dia bawa nama baik provinsi dan sekolah," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News