“Kalau tidak bisa menanamkan budaya, sekali melakukan transformasi lalu pergi, maka organisasi akan kembali seperti sebelum ada transformasi. Kita enggak akan selamanya menjadi pemimpin,” kata Jonan dikutip dari laman unair.ac.id, Senin, 4 April 2022.
Jonan menekankan pentingnya kerja keras serta jiwa kepemimpinan (leadership) untuk metransformasi organisasi atau lembaga. Dia menyebut dalam kepemimpinan, kerja keras tidak bisa digantikan.
"Sedangkan, leadership akan menentukan arah dalam organisasi atau lembaga di mana kita bekerja,” tutur dia.
Jonan menyebut dalam kepemimpinan transformatif sangat penting bagi seorang pemimpin untuk mampu memberikan contoh kepada anak buah. Hal itu agar anak buah bisa menjalankan tugas dengan baik.
“Kalau pemimpin itu nyuruh anak buahnya berbuat A dan dia tidak mampu berbuat A, menurut saya itu bukan pemimpin yang bisa mengubah sesuatu menjadi lebih baik,” ujar Jonan.
Dia menuturkan kemampuan memberikan contoh erat kaitannya dengan penanaman budaya dalam organisasi atau lembaga. Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair Tahun 1982 ini menuturkan budaya dalam sebuah organisasi paling mudah ditanamkan dengan memberikan contoh.
Hal ini, kata dia, yang ia lakukan semasa menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero pada 2009 hingga 2014.
“Sekarang saya sudah pensiun, (transformasi di PT KAI Persero) tetap jalan. Mereka tetap melakukan transformasi karena apa yang saya tanamkan itu bukan semata-mata ilmu, prosedur, teknik, atau tata cara tapi budaya,” papar Jonan.
Hal yang tidak kalah penting dari konsep kepemimpinan transformasional adalah humanitas. Jonan menyebut satu orang yang dipimpin harus diperlakukan manusiawi.
“Kalau kita enggak mau tiap hari lembur ya kita jangan nyuruh anak buah lembur tiap hari. Kalau terpaksa ya kita bagi tugas dengan baik,” ujar dia.
Jonan juga memaparkan pentingnya inovasi dalam sebuah kepemimpinan transformasional. “Kreativitas hanya berpikir hal baru dan menurut saya enggak cukup. Kalau transformasi, harus ada inovasi dan eksekusi untuk melakukan hal baru,” ujar dia.
Baca: COO-BIT, Kukis Pencegah Anemia Inovasi Mahasiswa Fakultas Keperawatan Unair
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News