Tangkapan layar webinar
Tangkapan layar webinar

Etika di Dunia Digital, Jangan Asal Viral

Medcom • 29 Juni 2024 16:32
Jakarta: Salah satu etika yang harus dipegang warganet di dunia digital adalah prinsip jangan asal viral. Jangan hanya demi mengejar viral justru membuat banyak orang jadi kesal.
 
"Sesuatu yang viral harus jadi perhatian khusus karena penyebarannya sangat cepat dan meluas ke seluruh dunia," kata pegiat literasi digital, Soni Mongan, melalui keterangan tertulis yang diterima Sabtu, 29 Juni 2024.
 
Soni mengingatkan hal itu saat menjadi pembicara dalam webinar Obral Obrol Literasi Digital (OOTD) bertajuk Asal Viral, Semua Jadi Kesal, kemarin. Webinar digagas Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).

Webinar ini diharapkan bisa menanggulangi fenomena konten viral yang justru meresahkan. Fenomena viral tidak bisa lagi dilepaskan dari kehidupan di era digital yang semakin canggih. Konten viral bisa menyebar sangat cepat melalui media sosial atau platform digital lainnya. 
 
Banyak konten viral beredar di masyarakat tanpa ada kontrol tentang kebenaran dan dampak buruk ke masyarakat. Bisa dibilang masalah justru muncul dari konten-konten viral yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Terlebih, sejauh ini informasi negatif lebih mudah mencuri perhatian masyarakat.
 
"Etika berkehidupan di dunia digital menjadi dasar yang sangat penting untuk menciptakan dunia digital yang sehat dan nyaman," kata Doni. 
 
Baca: Ingat, Bermedia Sosial Wajib Punya Etika

Dia mengingatkan, tidak hanya di dalam negeri, dampak dari konten viral juga bisa sangat cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia. 
 
"Sebenarnya, istilah viral itu sudah ada sejak lama sebelum adanya digitalisasi. Tapi dengan perkembangan digital saat ini, sesuatu yang viral jadi perhatian khusus karena penyebarannya sangat cepat dan meluas," kata dia.
 

Sulit dihapus

Yang juga harus diperhatikan adalah sulitnya menghapus konten yang kadung viral di media sosial. Jejak digital ini bisa jadi konsumsi publik lintas generasi. 
 
"Yang menjadi concern saat ini sebenarnya, kalau jejak digital kita itu lebih banyak yang negatif dari pada yang positif. Dan ini akan berpengaruh pada kehidupan kita sehari-hari,” kata Ketua Redaxi, Astari Yuniarti. 
 
Dia mencontohkan dampak buruk dalam konten viral di dunia sosial baru-baru ini. Misalnya, seorang petugas keamanan di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta yang memukul anjing yang menggigit anak kucing.
 
Lantaran salah persepsi dan terlanjur viral, petugas tersebut harus menerima tekanan psikologis karena jadi hujatan netizen. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(UWA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan