Perangkingan ini menilai kualitas perguruan tinggi dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Ketua SDGs Center Unair, Bayu Arie Fianto, mengatakan posisi Unair selalu mengalami peningkatan sejak 2021.
SDGs Center Unair terus berkomitmen melaporkan seluruh aktivitas yang berjalan. “Hampir seluruh aktivitas kami berkaitan erat dengan SDGs dan kami selalu berkomitmen melaporkan itu,” kata Bayu dikutip dari laman unair.ac.id, Jumat, 14 Juni 2024.
Unair berhasil meraih peringkat 1 dunia pada poin SDGs No. 1 yaitu No Poverty. Bayu mengungkapkan program-program dalam pemberantasan kemiskinan telah berlangsung sejak lama.
“Unair telah menjalankan berbagai program seperti membebaskan atau menurunkan biaya pendidikan mahasiswa. Unair juga ikut berperan aktif dalam membantu masyarakat melalui program pembinaan kewirausahaan. Tujuannya agar masyarakat bisa sejahtera dan berdaya,” ungkap dia.
Program pembinaan kewirausahaan ini diwujudkan dalam bentuk pengabdian masyarakat. Mereka mendapatkan pembinaan mengenai start up, bekal ilmu networking, hingga dukungan finansial.
Riset dan publikasi juga tak lepas dalam mewujudkan poin SDGs No Poverty. Unair menggandeng berbagai mitra dalam mewujudkan No Poverty.
“Kami banyak menggandeng desa-desa, kemudian komunitas masyarakat bisnis, dan UMKM. Kami juga menggandeng berbagai unit dan direktorat yang Unair miliki. Kemudian juga dengan lembaga sosial Islam yang banyak menjalin mitra dengan Unair untuk membantu masyarakat,” papar Bayu.
Sementara itu, poin SDGs No. 5 yaitu Gender Equality, Unair berhasil meraih peringkat 4 dunia. Bayu mengatakan Unair mewujudkan poin ini dengan cara memberikan kesempatan bagi perempuan untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
“Banyak generasi-generasi perempuan yang melanjutkan pendidikannya di Unair,” tutur dia.
Unair turut memberikan kesempatan pada perempuan untuk berperan sebagai pemangku kebijakan. “Kami menghargai perempuan dan perannya dalam tahap eksekutif, terbukti pimpinan Unair banyak yang perempuan. Kami libatkan juga perempuan dalam penelitian, pengabdian masyarakat, pendidikan, sampai pembelajaran,” kata Bayu.
Dia menegaskan dalam poin ini, Unair akan selalu memberikan tempat bagi perempuan untuk mengembangkan diri. “Mereka (perempuan) punya kesempatan yang sama dengan laki-laki. Mereka punya kesempatan mengenyam pendidikan tinggi dan memberikan kontribusinya,” tegas dia.
Unair juga menggandeng berbagai mitra seperti perguruan tinggi lain hingga pemerintah daerah dalam mewujudkan kesetaraan gender. Selain itu, pada poin SDGs Nomor 17 yaitu Partnership for The Goals, Unair meraih peringkat 42 dunia. Lalu, poin SDGs Nomor 12 yakni Responsible Consumption and Production Unair berada pada peringkat 49 dunia.
Bayu memastikan Unair akan senantiasa berupaya meningkatkan prestasi. Terlebih, saat ini Unair resmi menjadi Presiden Indonesia SDGs Center Network. Hal ini membuat reputasi Unair dalam pencapaian SDGs menjadi contoh bagi instansi lain.
“Saya rasa kita (UNAIR) bisa menjadi contoh pelaksanaan pencapaian SDGs, memberikan kontribusi pada SDGs hingga tahun 2030,” ujar dia.
Bayu berharap seluruh komponen dapat bersatu untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan bersama-sama. “Dengan berbagai dukungan, kita bisa meningkatkan peran serta Unair dalam pencapaian poin SDGs lainnya. Ada 17 poin, semoga kita bisa semakin berperan aktif di sana,” tutur dia.
Baca juga: THE Impact Rankings 2024: UI 6 Besar di Asia, 2 SDGs Tembus 10 Besar Dunia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News