Ilustrasi PPDB. MI/Andri Wijayanto
Ilustrasi PPDB. MI/Andri Wijayanto

PPDB 2024

Sempat Tak Lolos PPDB Jalur Prestasi, Orang Tua Pertanyakan Transparansi Sekolah

Ilham Pratama Putra • 02 Juli 2024 18:18
Jakarta: Orang tua siswa, Kartika Nindita, kecewa terhadap sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024. Anaknya mengalami ketidakadilan saat mengikuti seleksi jalur prestasi.
 
Tika mendaftarkan anaknya di SMPN 3 Depok, Jawa Barat. Ia yakin betul anaknya bisa diterima lewat jalur prestasi lantaran pernah juara di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat provinsi.
 
"Anak saya itu kan kejuarannya Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) cabang olahraga senam itu langsung di bawah Kemendikbud, juara satu. Anak saya itu skornya 21 karena memiliki sertifikat itu," beber Tika saat berbincang dengan Medcom.id, Selasa, 2 Juli 2024.

Skor sertifikat anaknya terbilang sangat baik untuk jalur prestasi. Sebab, sertifikat di tingkat provinsi yang dimiliki itu hanya kalah dengan sertifikat nasional dan internasional.
 
"Jadi, dari sana ada harapan pasti untuk bisa lolos jalur prestasi didukung juga dengan sertifikat-sertifikat perlombaan lainnya," sebut dia.
 
Adapun kuota jalur presatasi di SMPN 3 Depok adalah 10 siswa. Sementara itu, calon peserta didik baru (CPDB) yang mendaftar ada 40 siswa.
 
Saat itu, pendaftaran pada 10 Juni 2024. Tika diminta datang ke sekolah bersama anaknya pada 11 Juni 2024 untuk uji kompetensi bersama 40 siswa pendaftar lainnya.
 
"Nah di sini, panitia PPDB-nya bilang, acuan penerimaan ini ada di skor sertifikat. Uji kompetensi ini hanya melihat langsung kemampuan anak," ungkap dia.
 
Di sana, Tika semakin tenang karena anaknya bisa membuktikan diri. Namun, ketika seleksi PPDB jalur prestasi diumumkan, nama anaknya tidak muncul.
 
Nama anak Tika ada di posisi 12 atau berjarak dua siswa untuk masuk kuota jalur prestasi. Penasaran, Tika memeriksa skor sertifikat maupun uji kompetensi siswa lainnya di web PPDB.
 
Hasilnya mengejutkan Tika. Ia mendapati skor sertifikat anaknya yang tertinggi. "Tapi, ketika di uji kompetensi anaknya mendapat skor 70, sementara yang lainnya 90 dan lain-lain," beber dia.
 
Pada 12 Juni 2024, ia memastikan kepada sekolah alasan pemberian skor 70 kepada anaknya. Di satu sisi, ia juga meminta tanggung jawab atas ucapan panitia yang bilang acuan utama penerimaan adalah skor sertifikat prestasi.
 
"Di sana alasannya cabang olahraga senam ini, tidak ada prioritasnya di penerimaan PPDB. Yang diambil adalah cabang olahraga umum saja," cerita dia.
 
Tika merasa alasan yang diberikan tak memuaskan hatinya. Sebab, hal itu tak pernah disampaikan dari awal.
 
Ia sempat menaruh curiga adanya proses yang tidak benar dalam PPDB. Ia mengaku mendapat cerita ada siswa yang dititipkan agar bisa lolos di jalur prestasi dengan memberikan sejumlah uang.
 
Akhirnya, Tika memutuskan mencoba jalur lain dalam PPDB. Dia juga sudah mulai melirik sekolah swasta.
 
"Tapi ya kita tahu juga kalau zonasi ini akan terlempar juga, karena jarak sekolah paling dekat itu jauh juga 2 kilometer," beber dia.
 
Cerita Tika ternyata menyebar sepanjang proses PPDB 2024 di Depok. Setelah kisahnya menyebar di berbagai media, Tika mendapatkan telepon dari panitia PPDB di SMPN 3 Depok pada 1 Juli 2024 yang menyatakan anaknya diterima.
 
"Waktu itu mereka bilang, diterima pada jalur optimalisasi yang saya juga enggak tahu itu jalur apa," sebut dia.
 
Akhirnya, anaknya kini bisa sekolah di SMPN 3 Depok. Ia juga telah menyelesaikan seluruh proses daftar ulang hari ini, Selasa, 2 Juli 2024.
 
Ia berharap kejadian serupa tak didera calon peserta didik lainnya. Tika juga berharap proses PPDB berjalan transparan dan tak ada unsur kecurangan.
 
"Yang paling penting sosialisasinya juga dijelaskan jalur prestasi ini seperti apa, penilaiannya apa, transparan begitu biar kita sama-sama tahu, persaingannya seperti apa," ungkap dia.
 
Ia juga meminta tak ada cabang olahraga atau prestasi yang didiskriminasi. Menurutnya, tiap bakat anak berbeda tetapi semua istimewa.
 
"Jangan dikotak-kotakkan anak kita ini. Karena dia akan juga berprestasi di masa depan. Dan kita mestinya mendukung anak-anak kita yang berprestasi ini," ujar dia.
    
Baca juga: Akali PPDB Jalur Prestasi, Orang Tua dan Sekolah Asal 'Cuci' Rapor

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan