Rektor Undip, Suharnomo, mengatakan prestasi ini tidak hanya membanggakan namun juga menjadi kado indah di awal tahun 2025. Pada 2022, Undip berada di peringkat 21, naik menjadi ranking 8 pada 2023, sempat turun di awal 2024 dan saat ini menjadi naik ke peringkat ke-4.
“Semoga menjadi motivasi bagi seluruh akademisi Undip untuk terus berkarya,” ujar Suharnomo dikutip dari laman undip.ac.id, Jumat, 31 Januari 2025.
Wakil Rektor III Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, Hukum dan Organisasi, Adian Fatchur Rochim, menyampaikan pada periode Juli 2024, domain Undip pada beberapa situs terkena backlinks ilegal sehingga sempat terlempar pada peringkat 374 nasional. Hal ini menjadi perhatian serius Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Undip untuk memperbaiki situs-situs terdampak backlinks.
“Metode pemeringkatan pada edisi Januari 2025 ini, Cybermetrics Lab menggunakan dua indikator yaitu webometric dan bibliometric, sehingga bukan semata dari struktur website di domain perguruan tinggi namun juga jumlah karya ilmiah, jumlah sitasi dosen/peneliti dan reputasi jurnal," papar dia.
Sementara itu, Wakil Rektor Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Komunikasi Publik, Wijayanto, mengatakan Undip berkomitmen untuk terus memberi warna dalam percakapan ilmiah di antara komunitas epistemik global. Komitmen ini diwujudkan antara lain dengan meningkatkan visibilitas Undip di ruang publik digital melalui berbagai cara.
Undip meraih peringkat ke-4 nasional dan peringkat 995 dunia. Di dalam negeri, Undip mengungguli universitas-universitas terkemuka di Indonesia seperti Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Sebelas Maret, Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Padjajaran (Unpad) dan Universitas Brawijaya (UB).
Baca juga: 10 Prodi Undip dengan Daya Tampung Terbanyak SNBP 2025 |
Metode perangkingan edisi Januari 2025
Sistem Webometric dikembangkan oleh Cybermetrics Lab, Spanyol, yang dilakukan dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Januari dan Juli. Pemeringkatan ini mengukur keakuratan website dengan kinerja akademik universitas.
Dalam websitenya, Dr. Isidro F. Aguillo, kepala Laboratorium Cybermetrics di Instituto de Bienes y Políticas Públicas (IPP) menerangkan Peringkat Web (Webometrics) telah diterbitkan sejak tahun 2004 dengan tujuan mempromosikan akses terbuka terhadap pengetahuan yang dihasilkan oleh universitas.
Edisi Januari 2025 mencakup hampir 32.000 institusi pendidikan tinggi (HEIs) dari seluruh dunia. Model pemeringkatan ini didasarkan pada indikator webometrik dan bibliometrik, yang dikumpulkan dari sumber terpercaya seperti Majestic, Google Scholar, dan Scimago-Scopus.
Data web dikumpulkan pada hari-hari pertama bulan Januari, sementara informasi bibliometrik mencakup periode dari tahun 2019 hingga 2023. Hasil pemeringkatan ini secara historis konsisten dengan yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkatan lainnya untuk universitas teratas, namun Webometrics menyediakan data tentang banyak institusi dari negara-negara Global South yang tidak tercakup dalam pemeringkatan lainnya.
Bagi perguruan tinggi, peringkat Webometrics mencerminkan daya saing global dalam bidang akademik dan penelitian. Semakin tinggi peringkatnya, semakin besar pengakuan terhadap kontribusi universitas dalam ilmu pengetahuan yang dapat diakses secara luas oleh masyarakat dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News