"Jangan latah, karena Malaysia, Singapura termasuk Australia dan Jepang mereka membuat regulasi PT asing yang masuk tidak sembarangan, mereka melindungi perguruan tinggi lokalnya," kata Budi dalam keterangannya Kamis, 13 Oktober 2022.
Budi menyebut APTISI menolak PTA di Indonesia. Hal itu disuarakan sejak 2011, dengan alasan pemerintah belum maksimal membina PTS di Indonesia.
"Jika PTA datang pasti akan menggerus mahasiswa PTS besar dan PTS besar akan mengambil pasar PTS sedang dan PTS sedang akan mengambil PTS yang lebih kecil. Akhirnya, PTS kecil tutup gulung tikar," ujar Budi.
Budi menuturkan bila PTS diberikan waktu menata diri dengan pendampingan dan bantuan dari pemerintah, dengan sendirinya PTS akan jauh lebih kuat menghadapi persaingan “bisnis pendidikan”. Dia menyebut kendala besar juga paradigma dan nomenklatur pendidikan di Indonesia adalah nirlaba.
"Sedangkan PTA yang beroperasi dari negaranya mereka sudah mengunakan nomenklatur bisnis, bukan nirlaba seperti pendidikan di Indonesia," tutur dia.
| Baca juga: 7 Masalah yang Bikin Orang Indonesia Tak Kuliah |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id