Ketua Umum Aptisi (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia), Budi Djatmiko mengatakan, aksi ini akan digelar selama tiga hari dan akan dipusatkan di dua titik. "Di Istana Kepresidenan dan Kemendikbudristek," kata Budi ketika dihubungi Medcom.id, Minggu, 18 September 2022.
Budi juga menegaskan, ada 4.520 perguruan tinggi swasta di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.000 PTS telah mengkonfirmasi kehadirannya dalam aksi demo tersebut.
"Sudah (konfirmasi), dari PTS di bawah Kemendikbudristek, PTS Kesehatan hingga PTS di bawah Kementerian Agama juga akan hadir. Yang sudah bersedia hadir ada 1.000 pimpinan PTS, dan masih akan terus bertambah, mungkin bisa mencapai 3.000 PTS seperti di pertemuan Bali Juli 2022 lalu," sebut Budi.
Dalam aksi tersebut, Budi mengatakan Aptisi dan ribuan PTS tersebut akan membawa 6 tuntutan yang disampaikan. Keenam tuntutan tersebut adalah:
- Hentikan RUU Sisdiknas yang sangat liberal, jika mau ruh dari UU Guru dan Dosen dimasukkan
- Bubarkan Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi (LAM PT) yang berorientasi bisnis, jadikan tidak wajib dan bisa diperpanjang izin
- Bubarkan komite uji kompetensi yang tidak sesuai Undang-Undang dan kembalikan ke perguruan tinggi masing-masing
- Audit kinerja pengabungan PTS yang bertahun tahun tidak selesai dan perizinan program studi yang lambat (bertahun tahun), karena ini sangat merugikan PTS
- Naikkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk PTS kecil dan harus transparan dalam pembagiannya
- Bubarkan sistem seleksi ujian mandiri di PTN yang menjadi celah korupsi oknum rektor PTN, melemahkan kualitas PTN, dan merugikan PTS.
Baca juga: Dorong Pembahasan RUU Sidiknas Jalan Terus, ICMI Beri Masukan Sejumlah Hal |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News