Tiga sekolah di Kabupaten Purbalingga mendapat Penghargaan UKBI. DOK kemdikbud.go.id
Tiga sekolah di Kabupaten Purbalingga mendapat Penghargaan UKBI. DOK kemdikbud.go.id

Tiga Sekolah di Purbalingga Raih Penghargaan UKBI

Renatha Swasty • 02 Desember 2024 21:06
Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah memberikan penghargaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) pada tiga sekolah di Kabupaten Purbalingga. Ketiga sekolah itu, yakni SMA Negeri 1 Bobotsari, SMP Negeri 1 Padamara, dan SMP Negeri 1 Purbalingga.
 
Penghargaan diberikan sebagai apresiasi atas pencapaian luar biasa dalam program UKBI, yang bertujuan menguji keterampilan bahasa Indonesia baik dalam penulisan maupun ejaan. UKBI merupakan salah satu alat penting untuk mempersiapkan siswa menjadi calon pekerja yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik di dunia profesional.
 
Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, menyampaikan jumlah peserta UKBI pada 2024 turun dibandingkan dengan 2023. Ini tentu menjadi bahan analisis lebih lanjut.

“Mungkin saja penurunan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah peserta di tahun sebelumnya atau karena faktor lainnya," ucap Hafidz dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Senin, 2 Desember 2024.
 
Namun, hasil ujian UKBI menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa sektor, terutama kemampuan mendengarkan dan membaca. Pada 2023 dan 2024, nilai rata-rata sesi mendengarkan meningkat dari 484 menjadi 490. Peningkatan 6 poin menunjukkan siswa SMA Negeri 1 Bobotsari semakin baik dalam memahami materi yang didengar.
 
Peningkatan lebih luar biasa tercatat dalam sesi membaca. Nilai rata-rata meningkat dari 454 menjadi 576, mencerminkan siswa semakin mahir dalam memahami teks dan mengolah informasi yang dibaca.
 
"Jika dilihat dari sisi capaian ini, kami bisa menganalisis hasil UKBI ini sebagai bahan evaluasi bagi para guru, baik itu guru bahasa Indonesia maupun guru dari bidang studi lainnya. Penting untuk memastikan agar siswa mampu merespons kaidah bahasa dengan baik, memahami makna kalimat, serta mencermati dan memahaminya dengan benar," ujar Hafidz.
 
Hafidz juga menekankan pentingnya upaya kolaboratif dan penguatan sosialisasi yang terus dilakukan di SMA Negeri 1 Bobotsari. "Hasil yang diperoleh SMA Negeri 1 Bobotsari menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Purbalingga, termasuk SMP Negeri 1 Purbalingga dan SMP negeri 1 Padamara yang juga menunjukkan capaian luar biasa," tutur dia.
 
Dia menuturkan di tingkat SMP, sudah ada yang mencapai predikat unggul. Ini menunjukkan UKBI mulai memberikan dampak positif bagi perkembangan kemampuan berbahasa Indonesia di tingkat yang lebih muda.
 
Hafidz mengingatkan capaian ini tidak hanya berhenti di SMA Negeri 1 Bobotsari, melainkan harus menjadi contoh bagi seluruh sekolah di Purbalingga dan Indonesia. "Kami berharap hasil ini terus meningkat, dan setiap siswa dapat merespons kaidah bahasa dengan baik, memahami dan mencermati makna informasi yang diberikan, serta dapat berkontribusi positif bagi bangsa melalui penguasaan bahasa Indonesia yang unggul," tutur dia.
 
Baca juga: Mengenal Sertifikat UKBI, Dokumen Wajib untuk Daftar Beasiswa Unggulan 2024

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Syarifuddin, menyampaikan program UKBI sangat penting untuk menguji kualitas penggunaan bahasa oleh penutur utama bahasa Indonesia. "Kami memberikan apresiasi kepada SMA Negeri 1 Bobotsari, yang telah menunjukkan praktik terbaik dalam mengimplementasikan program UKBI ini. Kami berharap Purbalingga dapat menjadi contoh yang bisa diangkat dalam skala nasional," ujar dia.
 
Syarifuddin menjelaskan ada enam indikator utama yang menjadi pertimbangan dalam penilaian penghargaan UKBI. Pertama, jumlah siswa peserta UKBI yang terbanyak, disertai dengan peningkatan peserta yang luar biasa, baik di tingkat SMP maupun SMA.
 
Kedua, kreativitas ide yang dituangkan dalam bentuk video, foto, dan artikel. Ketiga, kualitas isi dalam foto, video, dan artikel yang diproduksi.
 
Keempat, pesan atau ajakan yang disampaikan dalam karya-karya tersebut. Kelima, kualitas bahasa yang digunakan, dan keenam, jumlah penonton video terbanyak.
 
Dia berharap melalui penghargaan ini semakin banyak sekolah di wilayah ini yang terinspirasi untuk mengikuti jejak SMA Negeri 1 Bobotsari dalam meningkatkan keterampilan berbahasa siswa mereka. "Ini adalah bentuk dukungan terhadap peningkatan kualitas pendidikan bahasa Indonesia, yang tak hanya mendidik siswa untuk berbicara dengan baik, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap bahasa nasional mereka," jelas Syarifuddin.
 
Kepala SMA Negeri 1 Bobotsari, Joko Widodo, mengungkapkan penghargaan ini merupakan hasil dari upaya pihaknya dalam mengedukasi siswa bahwa keterampilan berbahasa tidak hanya terbatas pada penguasaan kosakata, namun juga pada pemahaman makna dan struktur bahasa Indonesia.
 
"Melalui penghargaan ini, kami ingin mengingatkan bahwa keterampilan berbahasa bukan hanya soal menguasai kosakata, tetapi juga tentang memahami makna, struktur, dan ejaan yang benar. Hal ini sangat penting untuk bekal siswa di masa depan, terlebih di dunia kerja," ujar Joko.
 
Joko berharap peran Bahasa Indonesia dapat mendunia. "Semoga bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat komunikasi di Indonesia, tetapi juga dapat menjadi bahasa ilmu pengetahuan yang digunakan hingga tingkat internasional," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan