Wakil Ketua Umum Kadin Aceh Bidang Vokasi dan Sertifikasi, Teuku Jailani (paling kiri) dan Ketua Program Fasilitasi Kemitraan 2024, (kedua dari kiri). DOK Mitras Dudi
Wakil Ketua Umum Kadin Aceh Bidang Vokasi dan Sertifikasi, Teuku Jailani (paling kiri) dan Ketua Program Fasilitasi Kemitraan 2024, (kedua dari kiri). DOK Mitras Dudi

JIVok Diharapkan Bantu Selesaikan Masalah Kemiskinan dan Pengangguran di Aceh

Renatha Swasty • 02 November 2024 08:04
Banda Aceh: Kemiskinan dan pengangguran masih menjadi masalah serius di Aceh. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, penduduk miskin di Aceh berjumlah 804.530 orang atau 14,23 persen.
 
Sementara itu, angka pengangguran di Aceh mencapai 5,56 persen atau 145 ribu jiwa. Pendidikan vokasi diharapkan bisa menjadi solusi dengan mengirimkan lulusannya ke industri atau menjadi wirausaha.
 
Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) Aceh berharap pembentukan Jaringan Industri Vokasi (JIVok) Aceh bisa membantu menyelesaikan kedua masalah itu. Industri dan vokasi bisa langsung berkomunikasi untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain.

"Kemiskinan dan pengangguran dua hal yang sampai hari ini masih menjadi masalah di Aceh. Oleh karenanya dengan membangun jejaring ini kita berharap ada trickle down effect dari tenaga kerja kita yang sudah bekerja dan memberikan dampak pada keluarganya," ujar Ketua Program Fasilitasi Kemitraan 2024, Muhammad Arifai, dalam Dialog Publik Kebijakan Bersama Pemangku Kepentingan Daerah Melalui Rancangan Pembentukan Jaringan Industri dan Vokasi (JIVok) Aceh di Hotel Rasamala, Banda Aceh, Jumat, 1 November 2024.
 
Rifai menuturkan pendidikan merupakan investasi. Setiap investasi diharapkan bakal kembali lebih tinggi. Nah, hal itu bisa diharapkan melalui industri yang menerima tenaga kerja baru atau menelurkan wirausaha.  
 
"Melalui kolaborasi yang kita bangun, jejaring ini strategi kita bersama mencapai apa yang kita harapkan dari investasi pendidikan yang sudah ada di Aceh," tutur dia.
 
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh Bidang Vokasi dan Sertifikasi, Teuku Jailani, memastikan dukungan pihaknya atas JIVok. Dia mengatakan mewujudkan kolaborasi tanpa keahlian, komunikasi, dan koordinasi tak menghasilkan apa pun.
 
"Maka karenanya kita sangat perlu kondisi-kondisi malam ini membahas silaturahmi sangat penting. Silaturahmi menjadi semangat, kalau kita semangat hal lain akan mudah kita capai. Oleh karena itu Kadin melihat kemitraan ini sangat strategis harus bisa kita wujudkan. Mudah-mudahan segera lahir Jaringan Industri Vokasi ini," tutur dia.  
 
Mada mengatakan keseriusan itu ditunjukkan dengan kehadiran delapan Kadin dari Kabupaten/Kota di Aceh. Pihaknya juga sudah menyatukan visi misi terkait JIVok.
 
"Komitmen sebagai lembaga, asosisasi, pelaku industri daerah komitmen terus untuk merwujudkan sampai akhirnya jadi harapan kita perekonomian Aceh lebih baik, pengurangan kemiskinan, visi Aceh itu bisa tercapai," ujar dia.
 
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi membentuk Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah. Program ini mengolaborasikan pendidikan vokasi, pemerintah daerah, dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah.
 
Mereka berkolaborasi menciptakan inovasi berbasis kebutuhan serta potensi daerah demi pertumbuhan ekonomi. Sebanyak 85 perguruan tinggi vokasi negeri dan swasta dilibatkan dari 27 provinsi di Indonesia.
 
Rinciannya, 20 perguruan tinggi vokasi pengampu atau ketua konsorsium dan 65 perguruan tinggi vokasi sebagai anggota. Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) Aceh terdiri atas Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) sebagai ketua dan beranggotakan Politeknik Aceh, Politeknik Aceh Selatan, serta Akademi Komunitas Negeri (AKN) Aceh Barat.
 
Baca juga: Penguatan Ekosistem Kemitraan Vokasi Bisa Hasilkan 3 Hal Penting 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan