Tak lama setelah kabar bahagia itu, baru-baru ini Aurelie mengabarkan ia dan suaminya mengalami kecelakaan di Amerika Serikat. Saat itu, ia dan Tyler Bigenho sedang berhenti karena lampu merah.
Namun secara mengejutkan, ada kendaraan lain yang menabrak mobilnya. Kecelakaan tersebut membuat luka lebam dan kebiruan pada area mata Aurelie Moeremans karena terbentur sangat keras.
"Kita aman, hasil dari RS (rumah sakit) aku gegar otak tapi gak ada pendarahan dalam untungnya," tulis Aurelie Moeremans di Instastory akun Instagram @aurelie pada Selasa, 14 Januari 2025.
Tyler Bigenho merasakan sakit dari bagian punggung hingga kakinya akibat kecelakaan. Meski begitu, Aurelie Moeremans mengatakan suaminya dalam kondisi aman.
Sakit yang dialami Tyler rupanya tidak jauh dari bidang pekerjaannya lho Sobat Medcom. Tyler adalah chiropractor keturunan Indonesia di Newport Beach, California.
Dia sudah bekerja selama empat tahun menyesuaikan tulang punggung orang-orang. Berbeda dengan dokter medis, chiropractor di AS dilarang memberi resep obat.
Sebelum menjadi chiropractor, Tyler Bigenho mengambil jurusan kuliah Neuroscience. Apa itu ilmu Neuroscience? Yuk kita intip lebih dalam jurusan Neuroscience berikut ini:
Baca juga: 5 Jurusan Kuliah yang Terancam Karena AI, Apa Saja? |
Jurusan Neuroscience
Dilansir dari laman ugm.ac.id, Neurosains merupakan studi ilmiah tentang komponen biofisik yang berkaitan dengan kognisi, afeksi, dan sosial yang menggunakan pendekatan interdisiplin antara psikologi kognitif, neurosains, artificial intelligence, dan biologi.Singkatnya, Neurosains adalah ilmu yang mempelajari sistem saraf makhluk hidup yang fokusnya adalah seluk-beluk otak manusia.
Dosen Florida University, Irawan Saritomo, dikutip dari laman esaunggul.ac.id, mengatakan Neurosains merupakan cabang ilmu multidisplin, ilmu ini merupakan ilmu masa depan di bidang kedokteran. Seorang bioteknologi, farmakolog, ners, ahli gizi dan ahli kesmas harus memgenal dan mempelajari ilmu Neurosains sebagai landasan mengembangkan keilmuannya.
Neurosains belum terlalu familiar dibandingkan dengan cabang-cabang ilmu kesehatan lainnya. Tidak heran, perkembangnnya sangat lamban di Tanah Air.
Namun, di negara-negara maju, Neorosains telah dimanfaatkan oleh sejumlah peneliti dalam bidang multidisipln ilmu kedokteran untuk merekayasa berbagai penyakit terkait syaraf, genetik, metabolisme hingga infeksi.
Dalam perkembangannya, Neurosains mampu merekayasa sistem kecerdasaan otak dalam tubuh manusia. Hal ini mungkin terdengar mustahil, namun dalam teknologi penelitian yang dikembangkan oleh Neurosains memanipulasi atau merekayasa sistem kecerdasaan otak merupakan keniscayaan yang dapat dilakukan oleh seorang ahli Neurosains.
Hal-hal yang dipelajari
Berikut ini hal-hal yang bakal kamu pelajari di Jurusan Neuroscience dikutip dari akun Instagram @hotcourses_id:1. Dasar Biologi dan Kimia:
- Anatomi Otak
- Biokimia Sistem Saraf
- Biologi Molekuler
2. Neurofisiologi
Studi tentang fungsi sistem saraf, seperti transmisi sinyal antar neuron.3. Psikologi dan Kognisi
Mempelajari bagaiman otak memengaruhi perilaku, emosi, dan proses berpikir.4. Neurapatologi
Mahasiswa juga bakal belajar gangguan neurologis, seperti Alzheimer, Parkinson, dan Epilepsi.5. Teknologi dan Teknik Riset
Penggunaan teknologi seperti pencitraan resonasi magnetik (MRI), elektroensefalografi (EEG), atau mikroskopi untuk penelitian otak.6. Interdisipliner
Neuroscience sering dikaitkan dengan bidang lain, seperti psikologi, ilmu komputer (neiroinformatika), dan bioteknologi.Rekomendasi kampus luar negeri Jurusan Neuroscience
Berikut ini kampu-kampus di luar negeri yang memiliki Jurusan Neuroscience yang bisa jadi pertimbangan kamu.1. Amerika
1. Harvard UniversitySalah satu pusat penelitian neuroscience terbaik di dunia: Fokus pada neuroscience, molekuler, seluler, dan kognitif.
2. Massachusetts Institute of technology (MIT)
Dikenal untuk pendekatan inovatif dalam penelitian otak dan ilmu saraf.
3. Stanford University
Menawarkan program neuroscience yang mengintegrasikan ilmu komputer dan AI.
2. Inggris
1. University of OxfordPenelitian mendalam tentang neuroscience klinis dan perilaku.
2. University College London (UCL)
Menawarkan salah satu program neuroscience paling terkemuka di dunia, dengan fokus pada ilmu saraf kognitif dan sistemik.
3. King's College London
Terkenal di bidang neuroscience klinis, termasuk gangguan mental dan neurologis.
3. Australia
1. University of MelbourneFokus pada penelitian penyakit neurodegeneratif dan neuroscience komputasi.
2. University of Sydney
Program neuroscience yang kuat, bertokus pada biologi otak dan sistem saraf.
3. Australian National University (ANU)
Menawarkan penelitian intensif dalam bidang ilmu saraf.
4. Irlandia
1. Trinity College DublinProgram neuroscience mendalam, dengan fokus pada penelitian neurodegeneratif.
2. University College Dublin (UCD)
Mengintegrasikan studi neuroscience dengan biomedis dan bioteknologi.
5. Kanada
1. University of TorontoDikenal untuk penelitian lanjutan di neuroscience molekuler dan klinis.
2. McGill University
Fokus pada neurokognisi, neuroimunologi, dan gangguan neurologis.
6. New Zealand
1. University of OtagoTerkenal untuk penelitian di bidang neurogenetika dan neuropsikologi.
2. University of Auckland
Program neuroscience yang mengintegrasikan biomedis dan teknologi.
Prospek karier
Propek karier lulusan jurusan Neuroscience luas dan menjanjikan gaji tinggi. Apabila kamu kuliah di luar negeri, bisa memperluas kesempatan bekerja di laboratorium ternama dunia.Lulusan jurusan Neuroscience memiliki peluang kerja, termasuk sebagai peneliti neuroscience, ahli saraf, konsultan kesehatan mental, peneliti farmasi, dan profesional di bidang kesehatan dan ilmu kedokteran lainnya. Selain itu juga dapat bekerja di industri teknologi yang mengembangkan perangkat medis atau teknologi terkait neuroscience.
Kamu juga bisa mengikuti jejak Tyler Bigenho sebagai chiropractor. Nah itulah informasi seputar jurusan Neuroscience, kamu tertarik?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id