"Karena tanpa itu terus terang hampir banyak program kita enggak akan berjalan tahun depan," kata Nadiem dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR secara daring, Selasa, 15 Juni 2021.
Anggaran Kemendikbudristek untuk 2021 diketahui sebesar Rp81,5 triliun. Nadiem bilang, bila anggaran tahun depan tak bertambah, mau tak mau harus ada realokasi anggaran besar-besaran dalam kementeriannya.
"Kita harus melakukan realokasi yang cukup masif untuk memastikan program prioritas kita tidak terkorbankan," sambungnya.
Baca: Anggaran Kemendikbusristek untuk 2022 Diusulkan Rp93,24 Triliun
Menurut Nadiem, kementeriannya butuh anggaran lebih besar untuk menjalankan program pendidikan, khususnya dalam mengatasi learning loss akibat pandemi. Dia juga ingin 20 persen anggaran dari APBN itu dikhususkan untuk menjalankan fungsi pendidikan.
"Kalau kita tertinggal malah sehrusnya dari sisi anggaran dan sumber daya itu dipercepat dan perbesar. Perlu dorongan alokasi 20 persen anggaran fungsi pendidikan, untuk berbagai fungsi pendidikan dan hanya untuk pendidikan," tuturnya.
Diketahui, pagu indikatif anggaran Kemendikbudristek untuk 2022 sebesar Rp73 triliun. Jumlah ini turun Rp8,5 triliun dari pagu anggaran 2021.
Komisi X DPR bersama Kemendikbudristek pun kini berupaya melakukan usulan tambahan. Adapun besaran tambahan yang diharapkan sebesar Rp20,16 triliun, sehingga total usulan pagu indikatif 2022 dapat mencapai Rp93,24 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News