Tradisi Meugang di Aceh. Foto: NU Online
Tradisi Meugang di Aceh. Foto: NU Online

Meugang di Aceh, Tradisi Masak dan Menikmati Daging yang Lekat Sejak 1607

Medcom • 14 April 2024 15:00
Jakarta: Indonesia merupakan negara yang dikenal kaya akan ragam budayanya. Pada ujung utara pulau Sumatra, tepatnya Provinsi Aceh, terdapat tradisi yang biasa dilakukan masyarakat sekitar dalam menyambut Ramadan dan Lebaran, yakni Meugang.
 
Apakah Sobat Medcom tahu apa itu tradisi Meugang? Melansir dari Instagram @itjen_kemdikbud, yuk simak penjelasan di bawah agar lebih mengenal tradisi ini.

Mengenal Tradisi Meugang

Apa Itu Meugang?

Meugang merupakan tradisi ritual memasak dan menikmati daging bersama keluarga, kerabat dan yatim piatu yang dilakukan sehari sebelum Ramadan, Idulfitri, dan Idul Adha tiba. Tradisi ini sangat melekat pada masyarakat Aceh sejak era kesultanan Aceh Darussalam pada 1607 silam.

Keutamaan Tradisi Meugang 

Saat hari Tradisi ini berlangsung, masyarakat yang tergolong mampu akan menyumbang hewan sapi untuk disembelih dan dibagikan ke masyarakat sekitar.  Terutama kepada warga yang tergolong kurang mampu. 
 
Daging sapi yang telah disembelih tersebut akan dijadikan masakan khas Aceh yang di antaranya kari, sie reboh (daging rebus), gulai dan semur. 

Makna Tradisi Meugang

Tak hanya menikmati atau menyantap daging, tradisi ini memiliki kandungan makna religius yang tertanam sejak lama. Pada saat masa keemasan kesultanan Aceh yang dipimpin langsung oleh Sultan Iskandar Muda.

Sultan memerintahkan untuk menyembelih hewan dan dibagikan kepada masyarakat sebagai bentuk rasa syukur atas kemakmuran yang telah dirasakan masyarakat.

Sejarah Tradisi Meugang

Tradisi ini telah berlangsung selama 400 tahun lamanya. Pada masa itu, Sultan sangat memperhatikan kesejahteraan rakyat, terkhusus pada rakyat yang berada di bawah garis kurang mampu.
 
Tradisi ini diwujudkan dalam satu qanun atau hukum yang dikenal “Meukuta Alam”. Hukum ini mengatur pembagian daging kepada fakir miskin, dhuafa, dan warga yang membutuhkan. Saat hari meugang berlangsung, Sultan juga melakukan ziarah kepada para Sultan terdahulu atau sebelumnya.
 
Nah, setelah menyimak penjelasan diatas. Semoga dapat menambah wawasan sobat Medcom mengenai tradisi meugang ya. (Syarief Muhammad Syafiq)
Baca juga:  'Libur' Bicara Kurikulum, Anindito Aditomo 'Curhat' Rindu Masakan Eyang Saat Lebaran
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan