Sebagai generasi muda ada hal kecil yang bisa Sobat Medcom lakukan yaitu memilah sampah sesuai jenisnya. Sampah dibagi dalam berbagai jenis, yakni sampah organik, sampah anorganik, sampah bahan berbahaya dan beracun (B3), sampah kertas, dan sampah residu.
Nah, dalam artikel ini kita bakal mengupas tuntas soal sampah organik, mulai dari pengetian, jenis, manfaat, dan contohnya. Yuk simak artikel berikut:
Pengertian sampah organik
Dikutip dari laman waste4change.com, sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, baik hewan, tanaman, maupun manusia. Sampah organik bisa terurai secara alamiah di alam juga bisa dimanfaatkan menjadi hal-hal lain, seperti kompos dan lainnya.Kalian yang biasa melihat tempat sampah warna-warni, sampah organik umumnya diwadahi dengan tempat sampah berwarna hijau. Dengan memisahkan sampah organik dalam wadah tersendiri, dapat memudahkan sampah organik diproses menjadi pupuk kompos.
Jenis sampah organik
Sampah organik dibagi dalam dua jenis, yaitu sampah organik kering dan sampah organik basah. Berikut penjelasannya dikutip dari laman universaleco.id:- Sampah organik kering tidak memiliki kandungan air besar dan cenderung lebih lama terurainya. Contohnya seperti daun-daun kering atau ranting pohon.
- Sampah organik basah memiliki karakteristik kandungan air cukup tinggi. Jenis ini mudah membusuk dan terurai secara alami karena kelembapannya tinggi. Misalnya sisa makanan, sayuran, dan buah-buahan atau kotoran manusia dan hewan.
Manfaat sampah organik
Dikutip dari laman waste4change.com, sampah organik memiliki manfaat dan dapat digunakan kembali untuk kebutuhan tertentu. Apabila dikelola dengan bijak dan tepat, sampah akan mendatangkan keuntungan bagi manusia.Sisa-sisa zat atau nutrisi dalam sampah organik dapat bermanfaat dan berfungsi untuk menyuburkan tanah apabila dijadikan kompos. Manfaat lain, sampah organik terkenal sebagai olahan pakan hewan peliharaan, seperti pakan ayam, ikan, dan pakan lalat Black Soldier Fly.
Sampah organik juga bermanfaat sebagai sumber listrik melalui pengolahan biogas. Namun, apabila sampah dalam keadaan over kapasitas dan tidak diolah dengan benar, sampah organik dapat berbahaya.
Seperti menimbulkan bau, memengaruhi kualitas air tanah dan air sekitar akibat air lindi sampah yang tidak tertangani dengan baik, menghasilkan gas metana yang merupakan penyumbang gas rumah kaca apabila sampah disimpan dalam kondisi tertutup, kurang sinar matahari dan oksigen, hingga menyebabkan kerusakan lingkungan dan menimbulkan penyakit.
Contoh sampah organik
Seperti sudah disebutkan di atas, sampah organik merupakan sampah dari sisa-sisa makhluk hidup. Contoh sampah organik, misalnya sampah sisa makanan, baik di rstoran atau kafe.Seperti cangkang telur, bonggol sayuran, kulit buah, tulang ikan dan ayam, makanan sisa, serta material lain yang telah atau tidak lagi dikonsumsi. Selain itu, sisa makanan juga mencakup makanan matang yang tidak habis atau tidak terkonsumsi, seperti buah dan sayur-sayuran busuk.
Adapula sampah kebun, misalnya dedaunan, pepohonan, ranting, serta rerumputan sisa pemangkasan.
baik hewan, tanaman, maupun manusia. Lalu, sampah pertanian, seperti batang jagung, sekam padi, dan dedaunan. Sisa-sisa pertanian tersebut, biasanya bisa dikelola menjadi kompos.
Selanjutnya, sampah sisa hewan ternak, seperti kotoran sapi dan kambing. Sampah ini nantinya bisa diolah menjadi pupuk atau biogas untuk dipakai sebagai bahan bakar.
Terakhir, sampah dari bagian tubuh misalnya potongan kuku dan rambut manusia yang rontok serta bulu atau kulit dari hewan. Helai rambut dan kuku juga bisa menjadi bahan komposter, lho.
Nah itulah penjelasan soal sampah organik. Yuk kita mulai dari sekarang untuk memilah sampah.
| Baca juga: Dosen Lingkungan UI: Perlu Regulasi Detail Atasi Sampah |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id