"Dosen killer ini akan selalu ada di perguruan tinggi, termasuk di IPB. Tapi yang penting mitigasi permasalahan mental, itu yang mesti dipersiapkan dari awal," kata Alim ditemui di acara SDGs Annual Conference, Senin, 6 November 2023.
Alim menyebut salah satu bentuk mitigasi ialah memberikan layanan konseling bagi mahasiswa. Bahkan, IPB telah memiliki layanan Mental Health Center.
Sebelumnya, Universitas Gadjah Mada (UGM) menyoroti keberadaan dosen killer di kampus. UGM ingin ke depan tidak ada lagi dosen killer bagi mahasiswa.
"Untuk itu, dosen galak di UGM itu tidak boleh ada lagi. Suasana belajar harus nyaman, tidak boleh lagi mahasiswa takut," ujar Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Wening Udasmoro, dalam Bincang Edukasi #2 dengan tema Jaga Kesehatan Mental, Wujudkan Generasi Tangguh.
Wening mengatakan dalam pembelajaran tidak hanya urusan dosen galak. Tapi juga adanya tekanan karena kompetisi di dalam kelas.
"Juga persoalan toxic relationship dalam pacaran, rasa tidak mampu menerima pelajaran, ini harus kita mitigasi," ujar dia.
Dia mengungkapkan mitigasi yang dilakukan UGM di antaranya melakukan skrining terhadap mahasiswa baru yang sudah dinyatakan diterima. Mereka akan dikelompokkan.
Sehingga, ketika ada gejala kesehatan mental yang berat, langsung diarahkan untuk mendapatkan layanan konseling. Ke depan, upaya skrining ini dilakukan untuk seluruh mahasiswa UGM.
”Ini tahun terburuk. Harus jadi gerakan bersama. Dua pekan lalu dalam empat hari ada empat orang (bunuh diri) di Yogja dan Jateng,” beber dia.
Baca juga: 'Dosen Killer' Dinilai Tak Bisa Menginspirasi Mahasiswa |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News